Bola.com, Jakarta - Eks pembalap yang kini jadi Safety Advisor MotoGP, Loris Capirossi, mengenang mendiang Marco Simoncelli pada Rabu (20/1/2021), yang seharusnya menjadi ulang tahun SuperSic yang ke-34.
Kepada Motosprint, Capirossi pun mengaku sangat merindukan juara dunia GP250 2008 tersebut bahkan sampai sekarang.
Simoncelli yang digadang-gadang sebagai bintang masa depan MotoGP, naik ke kelas para raja pada 2010 lalu bersama San Carlo Honda Gresini.
Gaya balapnya yang nekat dan agresif pun kerap jadi sorotan, namun tak pelak lagi ia merupakan pembalap bertalenta dan sangat cepat yang tak bisa diremehkan.
Setahun setelahnya, Simoncelli meraih dua podium pertama, yakni di Ceko dan Australia. Namun, nyawanya terenggut oleh kecelakaan di Tikungan 11 Sirkuit Sepang, Malaysia.
Kala itu, ia terjatuh dari motor, dan helmnya terlepas. Valentino Rossi dan Colin Edwards yang ada di belakangnya tak bisa menghindar, hingga menabrak tubuhnya.
Video
Sudah Berteman Erat Sejak Simoncelli Masih di GP125
Setelah balap, Capirossi yang kala itu sudah memutuskan akan pensiun pada akhir musim, segera mendatangi garasi Rossi di Ducati Team untuk menanyakan kronologi kejadiannya. Kedua rider Italia ini tampak sangat khawatir. Sayangnya, beberapa waktu kemudian Simoncelli diumumkan meninggal dunia.
"Hubungan kami selalu baik, bahkan saat Marco masih turun di GP125. Ia punya karakter yang hebat dan tak biasa. Tubuhnya sudah sangat tinggi bahkan saat ia masih anak-anak. Saat ia turun di GP250, ia pun menjadi juara dunia," ungkap Capirossi.
"Kemudian, ia memutuskan naik ke MotoGP dan hubungan kami makin erat. Saya memberi banyak bantuan padanya. Setiap kali ia turun lintasan, jika saya ada di sana, kami selalu sepakat agar saya memberitahunya garis balap mana yang ideal. Ikatan kami sungguh kuat," lanjutnya.
Pantang Menyerah
Capirossi pun jadi satu di antara rider yang memberikan tribute paling menyentuh untuk Simoncelli dua pekan usai insiden itu terjadi. Dalam pekan balap MotoGP Valencia, yang juga seri penutup sekaligus balapan terakhirnya, Capirossi mengganti nomor balapnya dari #65 menjadi #58 sebagai penghormatan kepada sahabatnya itu.
"Saya sangat merindukan Marco. Ia sangat dekat dengan saya. Ia punya hati yang sangat besar, dan seorang rider yang tak pernah menyerah. Tak diragukan lagi kariernya pasti meroket dan sangat indah. Tapi di atas segalanya, saya sangat sedih karena seorang kawan telah pergi," ujarnya.
"Saya sangat menderita selama bertahun-tahun. Bahkan sampai sekarang, saya merasa sedih setiap harus pergi ke Sepang dan mengunjungi tempat kecelakaannya. Perasaan saya padanya masih sangat kuat sampai sekarang," pungkas rider berjuluk 'Capirex' ini.
Sumber: Motosprint
Disadur dari: Bola.net (Anindhya Danartikanya, published 21/1/2021)