Bola.com, Malang - Asprov PSSI Jatim tengah menggelar kursus kepelatihan lisensi C di Hotel Sengkaling, Kabupaten Malang, pada 18 hingga 31 Januari 2021. Mantan pelatih Arema FC dan Persik Kediri, Joko Susilo, yang bertugas sebagai asisten instruktur mengaku ada hal istimewa dalam agenda ini.
Bukan karena banyak pemain profesional asal Jawa Timur yang ikut serta, tapi karena seakan Joko Susilo membuka kenangan lama dengan venue kursus kepelatihan tersebut.
"Sebelum kursus dimulai, saya sempat survei lokasi. Kebetulan ini pertama kali saya bertugas sebagai asisten instruktur di Malang, biasa selalu di luar kota. Ada kenangan masa lalu di Sengkaling ini, yang membuat saya terkadang tertawa sendiri," kenang pelatih yang karib disapa Getuk itu.
Memang di sinilah Getuk pertama kali melatih tim akademi Arema, yaitu sekitar 2004 silam. Pada tahun itu pula dia bertemu dengan Dendi Santoso dan Ahmad Alfarizi yang ketika itu masih berusia belasan tahun. Mereka baru berpisah ketika Getuk pergi dari Arema pada 2019.
"Dulu pertama saya melatih Dendi dan Alfarizi di Sengkaling, karena lapangannya dipakai untuk tim akademi Arema saat itu. Usia mereka mungkin baru 12 atau 13 tahun. Sekarang, bertemu Dendi dan Alfarizi lagi saat mereka mempersiapkan diri menjadi pelatih," ujar Joko Susilo.
Video
Nostalgia dengan Lapangan
Selain bertemu dengan mantan didikannya di tim akademi Arema, Joko Susilo juga reuni dengan Hotel Sengkaling yang sempat menjadi mes Arema. Dia mendapatkan kamar di sana ketika ditarik menjadi asisten pelatih tim senior Arema pada 2007.
"Saya sempat melihat kamar yang pernah saya tempati dulu. Jadi teringat masa lalu," ujar Getuk.
Bukan hanya kondisi kamar saja yang dilihatnya, tapi lapangan yang ada di dekat hotel. Ketika masih bertugas di akademi Arema, Getuk sering mendapatkan tugas untuk membenahi lapangan tersebut.
"Dulu selain melatih, jadi bagian umum dan pemborong juga kalau urusan lapangan. Pernah saya mengecat gawang, menggarisi lapangan, dan membuat jaring gawang. Ketika saya lihat gawang yang pernah saya cat dulu masih ada, tapi jarangnya entah ke mana," pungkasnya.