Analisis Herry IP Menyusul Kegagalan Ganda Putra pada Thailand Open 2021

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 24 Jan 2021, 18:09 WIB
Pasangan Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan saat melawan wakil Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 di Swiss, Minggu (25/8). Indonesia menang 25-23, 9-21, 21-15. (AFP/Fabrice Coffrini)

Bola.com, Jakarta - Hasil mengecewakan didapat tim ganda putra Indonesia pada Thailand Open 2021, terutama performa Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Herry Iman Pierngadi (Herry IP) menilai, kedua pasangan bermain di luar ekspektasi karena telah lama absen bertanding di arena kompetitif.

"Memang ganda putra tidak mencapai target. Ahsan/Hendra dan Fajar/Rian memang yang kami harapkan, tapi ternyata tidak berhasil. Mereka gagal. Nanti latihannya akan dievaluasi lagi. Memang banyak penurunan," kata Herry IP.

Advertisement

Ahsan/Hendra sebetulnya mampu menembus semifinal Thailand Open. Akan tetapi, mereka kandas di tangan pasangan China Taipei, Lee Yang/Wang Chi-Lin dua gim langsung 21-14 dan 21-12.

Sebelumnya, Ahsan/Hendra relatif tak kesulitan ketika melewati adangan Ben Lane/Shane Vendy dari Inggris. Pun ketika mereka menjungkalkan Marcus Ellis/Chris Langridge, juga dari Inggris.

Namun demikian, Herry IP merasa kegagalan di semifinal Thailand Open tidak mengejutkan. Cedera yang dialami Ahsan banyak memengaruhi penampilannya sepanjang turnamen.

"Cederanya Ahsan ada pengaruhnya, tapi lebih besar pengaruh karena stamina, karena usia tidak bisa dibohongi. Kalau memang tadi mau menang, kan seharusnya bisa dua gim. Yang gim kedua itu kan sudah setting. Memang pada saat setting itu, ganda kita itu membuat kesalahan. Dua poin itu kan nyangkut sendiri," kata Herry IP melanjutkan.

"Memang handicap-nya di lapangan, menang angin, kalah angin, atau bolanya juga sedikit berat. Pemain-pemain seusia mereka ada handicap di situ. Saya berharap, nanti di World Tour Final penampilannya bisa lebih baik lagi," ujar Herry IP lagi.

Video

2 dari 2 halaman

Fajar/Rian Kagok

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada PBSI Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020, Selasa (1/9/2020). (PBSI)

Berbeda dengan komentarnya mengenai penampilan Ahsan/Hendera, Herry IP justru punya pandangan menarik mengenai kegagalan Fajar/Rian. Ia melihat pasangan ganda putra andalan Indonesia itu kagok karena telah lama vakum bertanding.

"Fajar/Rian banyak orang bilang menurun, memang betul mereka menurun. Kemarin juga sudah ngobrol. Memang lama tidak ada pertandingan, sepuluh bulan vakum, jadi sedikit kagok buat mereka," seloroh Herry IP.

Pasangan Fajar/Rian tumbang sejak putaran pertama. Mereka ditumbangkan pasangan Ben Lane/Shane Vendy, yang menariknya, dikalahkan dengan relatif mudah oleh Ahsan/Hendera pada perempat final.

Fajar/Rian remuk dua gim langsung 21-18 dan 21-19. Ritme yang berantakan ditambah cederanya Fajar menjadi persoalan utama yang jadi evaluasi Herry IP kali ini.

"Ritme, irama, dan suasananya hilang. Sudah lama tidak bertanding, jadi harus beradaptasi lagi. Walaupun memang mereka termasuk pemain yang sudah top 10. Kita memang harus bisa mengatasinya," kata Herry IP.

"Tapi dari semuanya, kendala itu nomor satunya memang Fajar tangannya ada masalah, jadi tidak bisa maksimal sekali. Hanya mengandalkan Rian saja. Memang bukan alasan, itu kenyataan. Di samping itu memang penampilannya menurun, harus diakui," ucapnya melanjutkan.

Berita Terkait