Bola.com, Jakarta - Masa pandemi virus corona penyebab COVID-19 masih terus berlangsung, membuat banyak individu harus bermasalah. Satu di antara yang terkena adalah para gamer, juga sebagian besar kreator konten berbasis gim.
Secara mikro, dunia esports juga berstatus 'korban'. Turnamen yang batal dan tertunda menjadi 'makanan' yang tak enak bagi atlet-atlet profesional. Oleh karena itu, mereka harus berkreasi eksta keras, termasuk dalam berinteraksi dengan fans plus mendapatkan revenue.
Jika mengacu kepada interaksi dengan penggemar, para atlet esports memiliki benefit. Yup, konten-konten yang berisi kreasi mereka dalam nomor esports tertentu selalu ditunggu.
"Kami para kreator konten, terutama gamers, lebih sering ke arah mabar dan gathering. Tapi itu dulu, sekarang semua event online, jadi kita harus lebih kreatif lagi," jelas Yudi Syahputra, seorang konten kreator konten gim.
Pria 24 tahun yang sudah memiliki 2,9 juta subscribers di kanal YouTube-nya ini membagi tips dalam mengolah media sosial. Menurutnya, hal pertama bisa melihat yang sedang diminati dan kecenderungan trending seperti apa.
Video Esports
Varian baru
Hal itu membuatnya bisa mencetak “Reaction Video”, meme yang trending atau sebagai gamer bisa membuat mabar. Satu terobosan yang bisa menjadi pilihan adalah mabar sembari menyelipkan aksi-aksi lawak agar tidak membosankan.
"Kita juga bisa mainkan gim yang sedang trending kaya kemarin itu 'Among Us'. Apapun kontennya, asal masih di dalam rumah saja, contohkan kepada penonton juga, sementara di rumah saja tuh lebih baik," kata pria yang kerap disapa Bang Udi itu.
Lalu, dia sendiri memilih fokus pada konten lawakan di tengah bermain gim online Free Fire. Kemudian disisipi tips gim online dengan cara menarik, agar yang menonton terhibur.
"Ya, saya bisa kasih gameplay lucu, maksudnya dari funny momen ketika lagi gameplay. Nah, itu lebih berasa banget kenapa mereka menikmati tingkah kocak kita pas di livestreaming di Facebook Gaming. Banyak yang bilang 'lu gak jago bang, tapi lu kocak'. Ya sudah, dari sana terus lanjut sampai akhirnya jadi 'gamer lawak'," jelas Udi.
Menurut Yudi, masih banyak materi lain yang bisa digali sebagai seorang kreator gaming. Terpenting, bermain game diseriuskan, bukan sekadar sambil lalu tanpa arah.
Sumber : Liputan6