Bola.com, Surabaya - Pemkot Surabaya telah mengizinkan Persebaya Surabaya menggunakan dua stadion di Surabaya, yakni Gelora Bung Tomo (GBT) dan Gelora 10 November (Tambaksari).
Kabar ini disambut gembira oleh manajemen Persebaya Surabaya karena ini merupakan penantian lama. Sejak 2017, klub berjulukan Bajul Ijo itu hanya menggunakan Stadion GBT sebagai kandang pertandingan maupun beberapa kali latihan.
Hal yang berbeda justru terjadi pada Stadion Gelora 10 November yang notabene memiliki banyak kenangan buat klub Bajul Ijo. Persebaya belum pernah sama sekali menggunakannya sejak 2017, baik pertandingan maupun latihan.
Padahal, Stadion Gelora 10 November merupakan kandang Persebaya sejak masih berkompetisi di era Perserikatan. Berbagai kenangan meraih gelar juara Perserikatan, Liga Indonesia, hingga Divisi Utama terjadi di stadion yang terletak di Kecamatan Tambaksari itu.
“Kami sampai terima kasih atas kabar baik yang diberikan Pak Whisnu. Semoga secepatnya kami bisa berlatih di sana,” kata Ram Surahman, sekretaris Persebaya, Sabtu (30/1/2021).
Dua stadion di Surabaya itu mengalami banyak perubahan setelah dilakukan renovasi oleh Pemkot Surabaya. Mulanya, keduanya disiapkan sebagai venue Piala Dunia U-20 2021, namun terpaksa mundur karena ajang ditunda dua tahun.
Ram menyebutkan Persebaya sebenarnya berharap kerja sama yang terjalin dengan Pemkot Surabaya tidak hanya sekadar menyewa per pertandingan atau latihan.
Manajemen Persebaya Surabaya juga ingin mengelola Stadion GBT dan Tambaksari dalam jangka panjang. Pihaknya bahkan telah mengajukan surat secara tertulis yang dikirim pada 19 Januari 2021 mengenai hal ini.
“Sebelum ini, kami memang berkirim surat ke Pemkot. Mengajukan untuk bisa sewa kelola GBT dan Tambaksari selama sepuluh tahun,” imbuh pria asli Gresik itu.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Alasan Menyewa dengan Durasi Panjang
Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari evaluasi Persebaya. Klub asal Kota Pahlawan itu tidak lolos untuk mendapatkan klub profesional lisensi AFC pada 2020. Padahal, stadion juga menjadi salah satu indikator penilaian.
Selama ini, aspek infrastruktur menjadi kendala Persebaya. Mereka sempat bakal terancam terusir dari Surabaya pada awal musim 2020. Kemudian lokasi latihan juga sering berpindah di Surabaya dan Sidoarjo.
“Karena itu, kami mengajukan sewa kelola. Seperti halnya klub-klub Liga 1 lainnya. Seperti Bali United, Madura United dan PSIS Semarang. Tentu akan lebih leluasa,” ujar Ram Surahman.
Meski demikian, penggunaan dua stadion itu sebenarnya tidak bisa dilakukan oleh Persebaya dalam waktu dekat. Sebab, belum diputuskan kapan kompetisi musim ini bakal digelar setelah PSSI secara resmi meniadakan kompetisi edisi musim 2020.
“Sekali lagi, kami sampaikan terima kasih dan apresiasi. Begitu ada kabar kapan kompetisi dimulai, kami secepatnya berlatih di sana,” imbuh dia.
Baca Juga
Rizky Ridho Berterima Kasih kepada Bonek untuk Sambutan Hangat dalam Kepulangan ke Surabaya: Sampai Jumpa di Jakarta!
BRI Liga 1: Marcelo Rospide Ungkap Nasib Bek Asal Brasil yang Tergusur Sementara dari Persik
Persis Pastikan Pelatih Asing Barunya Tiba Pekan Depan, Langsung Pimpin Persiapan Kontra Lawan Barito Putera