Hanya Raih 1 Gelar dari 3 Turnamen di Thailand, PBSI Pikirkan Strategi Khusus untuk Persiapan Olimpiade

oleh Hendry Wibowo diperbarui 02 Feb 2021, 05:45 WIB
Pelatih tunggal putri pelatnas PBSI, Rionny Mainaky. (PBSI)

Bola.com, Jakarta - Tiga turnamen Leg Asia yang semua berlangsung di Bangkok, Thailand dan digelar tiga pekan berturut-turut di awal tahun 2021 telah usai.

Hasilnya dari ajang Yonex Thailand Terbuka, Toyota Thailand Terbuka sampai BWF World Tour Finals, anggota Pelatnas PBSI hanya membawa pulang satu gelar juara.

Advertisement

Adalah Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang di final Yonex Thailand Terbuka mengalahkan pasangan tuan rumah, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai: 21-15, 21-12.

Fakta Indonesia hanya mendapat satu gelar, membuat Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky menilai perlunya strategi khusus untuk meningkatkan performa pemain.

Apalagi tahun ini, jika tidak ada aral melintang, Jonatan Christie dan kawan-kawan harus mentas di ajang Olimpiade Tokyo, Jepang.

"Kalau untuk Olimpiade, memang harus benar-benar dipersiapkan. Apalagi banyak kejuaraan yang berdekatan, memang ada yang masuk poin Olimpiade ada yang tidak," kata Rionny melalui keterangan pers yang diterima Bola.com, Senin (01/02/2021).

"Tapi untuk pemain-pemain yang akan ikut Olimpiade, nanti saya dengan pelatih-pelatih mungkin akan berikan latihan khusus tersendiri," tambahnya.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Penurunan Daya Juang

Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani gagal lolos ke semifinal BWF Wolrd Tour Finals setelah kalah dari pasangan Malaysia Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Jumat (29/1/2020). (foto: BWF-limited acces)

Rionny Mainaky turut memberikan kesimpulan tentang faktor yang membuat anggota Pelatnas PBSI hanya mendaat satu gelar dari tiga turnamen di Thailand.

Menurutnya ia melihat ada penurunan daya juang dari para pemain ketika berjibaku di lapangan. "Secara menyeluruh memang ada penurunan di daya juang," kata Rionny.

"Kecuali Greysia/Apriyani, dari sisi konsentrasinya mereka juga bisa konsisten, sampai akhirnya juara. Kalau yang lain masih terlihat goyah. Daya juang ada, tapi terlihat masih naik turun. Mau naik dan bangkit itu susah."

"Untuk Toyota Thailand Open, dengan target dua medali, justru malah kalah di semifinal dua-duanya (ganda putra dan ganda putri)," tambahnya.

 

 

Berita Terkait