Liga Inggris: Manchester United Disindir Legendanya Masih Bermental Tempe

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 01 Feb 2021, 22:15 WIB
Gelandang Manchester United, Donny van de Beek, ketika melawan Liverpool di Piala FA, Senin (25/1/2021). (AFP/LAURENCE GRIFFITHS).

Bola.com, Jakarta - Gary Neville mengklaim bahwa Manchester United akan berjuang untuk bersaing dengan Manchester City dan Liverpool memperebutkan gelar karena mereka 'tidak memiliki mentalitas tim juara'. Ia secara spesifik menyoroti pertandingan bekas timnya kala bertanding menghadapi Arsenal.

Manchester United sempat naik ke puncak klasemen bulan lalu tetapi sekarang berada di urutan kedua menyusul hasil minor. Padahal musim ini adalah peluang terbaik Setan Merah yang gagal meraih juara Liga Inggris sejak 2013.

Advertisement

Neville juga menggambarkan para pemain Manchester United sebagai 'sekelompok orang aneh', menyinggung kurangnya konsistensi mereka dalam permainan. Menurutnya, itu tergambar dari hasil imbang 0-0 kontra Liverpool dan kekalahan mengejutkan melawan Sheffield United.

Setelah itu, Manchester United ditahan imbang oleh Arsenal, juga dengan skor 0-0. Dari sini, Neville menyimpulkan bahwa mantan timnya masih bermental tempe, terutama saat berhadapan dengan tim-tim besar.

"Saya pikir ini mengecewakan, dari tiga pertandingan cuma bisa dapat dua poin saja. Mereka tidak memiliki mentalitas tim juara. Seharusnya laga lawan Liverpool dan Arsenal bisa dimenangi. Sulit untuk mamahami hal itu, karena delapan minggu lalu ketika status Solskjaer berubah dari berbahaya menyusul hasil buruk di Liga Champions, tiba-tiba mengklaim kalau Manchester United adalah tim juara," kata Neville.

"Mereka tidak seperti Liverpool. Mereka belum memenangkan gelar dengan semua pemain itu. Mereka juga bukan Manchester City, mereka tidak punya gelar, mereka tidak memiliki pengalaman itu untuk bisa dimanfaatkan," katanya lagi.

Neville mengungkapkan kekecewaannya pada United karena tidak berusaha habis-habisan untuk memenangkan pertandingan dalam beberapa situasi. Melawan Arsenal, misalnya, ia sangat kecewa, tapi situasinya malah terasa seakan hasil imbang sudah bagus.

"Saya yakin Anda akan mengatakan, 'oke, itu hasil yang bagus, sebab ini memang musim yang aneh'. Saat pertandingan tidak berjalan sebagaimana semestinya, jelas mengecewakan. Saya sudah bagikan kekecewaan saya, tapi jadinya malah tidak lagi mengejutkan," kata Neville melanjutkan.

"Semua jadi serbapermisif karena kita tidak merasa mereka mampu melakukannya (meraih kemenangan), jadi saat Manchester United gagal menang, jangan heran," ujarnya lagi.

 

Video

2 dari 2 halaman

Solskjaer Justru Puas

Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, saat memimpin sesi latihan jelang laga Liga Europa di Stadion Rhein Energie, Cologne, Minggu (9/8/2020). Manchester United akan berhadapan dengan Copenhagen. (AFP/Sascha Steinbach)

Terlepas dari kritik Neville, Solskjaer menyatakan bahwa dia senang dengan penampilan Manchester United melawan Arsenal, meskipun dia mengakui bahwa timnya seharusnya lebih tajam di depan gawang.

"Saya terkesan dengan penampilan anak-anak. Saya pikir kami telah bermain dengan cara yang benar, datang ke sini [dan] mendominasi babak pertama, memiliki mayoritas penguasaan bola, beberapa peluang besar - terutama di babak kedua. Marcus Rashford juga punya peluang mencetak gol di babak pertama, dan kami hanya kekurangan sedikit penyelesaian akhir," ujar Solskjaer.

"Kami pasti akan membuat mereka tampil baik lagi. Saya merasa terkendali; tentu saja mereka memiliki tendangan bebas yang membentur mistar gawang tetapi selain itu Anda merasa memegang kendali."

"Arsenal melakukan tembakan lain yang diselamatkan David De Gea, tapi kami menciptakan peluang dan umpan silang seperti yang kami katakan sebelum pertandingan. Saya pikir mereka mengikuti rencana dan ada kualitas bagus oleh Aaron Wan-Bissaka dan Luke Shaw di samping - sayangnya kami tidak bisa mencetak gol," katanya lagi.

Berita Terkait