Bola.com, Jakarta - Platform esports dan mobile gaming terbesar di Asia, Mobile Premier League (MPL), berencana melebarkan sayapnya di Indonesia dan seluruh dunia. MPL bakal menggelar lebih banyak lagi turnamen esports.
Pada awal 2021, Mobile Premier League mendapat suntikan dana senilai 95 juta dolar atau setara dengan Rp1,3 triliun dalam tahap putaran pendanaan Seri D. Praktis saat ini, MPL bernilai 945 juta dolar (Rp13 triliun).
Platform game MPL telah dimainkan oleh lebih dari 60 juta pengguna di India dan lebih dari 3,5 juta pengguna di Indonesia. Dengan lebih dari 50 games yang terbagi dalam beberapa kategori untuk Android dan iOS, yang hanya tersedia di India.
Lebih 28 game developer telah bekerja sama dengan MPL untuk mempublikasikan game sebagai sumber pendapatan baru.
"Seiring dengan berkembangnya eksistensi dan ekspansi kami, pendanaan baru ini akan membantu kami fokus kepada value proposition utama kami, yaitu sebagai platform game yang kuat dengan menghadirkan fitur terbaik bagi para gamer, dan menambahkan permainan esports terbaik ke dalam MPL," ungkap Sai Srinivas, Co-Founder dan CEO MPL.
"Komunitas esports saat ini sedang berkembang pesat, dan kami percaya bahwa ini waktu yang tepat untuk memperkenalkan games yang dibuat di India dan Indonesia ke dunia serta membantu para gamers untuk menunjukan kemampuannya," lanjutnya.
Suntikan dana baru ini sedianya akan digunakan Mobile Premier League untuk memperluas portofolio game esports dan juga akan menyelenggarakan lebih banyak turnamen esports berskala nasional maupun internasional. Dana tersebut juga akan digunakan MPL untuk melakukan ekspansi internasional tahun ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Meningkat Ketika Pandemi
Penggalangan dana di putaran terakhir ini dipimpin oleh Composite Capital dan Moore Strategic Ventures serta didukung juga partisipasi dari Base Partners, RTP Global, SIG, Go-Ventures, Telstra Ventures, Founders circle, dan Play Ventures. Total modal yang dikumpulkan sejak MPL berdiri pada 2018 hingga saat ini berada di angka 225 juta dolar (Rp3,1 triliun).
Pemberlakuan lockdown di beberapa negara pada 2020 yang dipicu oleh pandemi COVID-19 justru memberikan peluang bagi industri esports untuk berkembang dengan pesat di dunia dan terutama di Asia.
MPL berada di garis depan dalam mendemokratisasikan esports di Indonesia dan India. Melalui partisipasi MPL dalam Piala Presiden esports pada awal 2020 untuk kategori casual gaming, MPL berhasil mengumpulkan lebih dari 50,000 orang partisipan dari kalangan remaja sampai dengan dewasa yang tersebar secara nasional. MPL juga menyediakan hadiah sebesar Rp225 juta untuk pemenang.
"Kami senang dapat bermitra dengan tim MPL dan mendukung terus pertumbuhan MPL. Sebagai pemimpin industri di dalam market gaming, kami percaya bahwa MPL akan terus berinovasi dan terus mendorong dunia esports, baik di India maupun mancanegara," jelas Kanush Chaudhary, Managing Director, Composite Capital.
Berinvestasi
Seminggu sebelumnya, MPL juga mengumumkan telah menghimpun dana sebesar 500 ribu dolar (Rp7 miliar) dari karyawan berdasarkan Employee Investment Plan yang melibatkan partisipasi 10 persen dari karyawan.
"Seiring dengan meningkatnya investasi kami di MPL, kami sangat optimistis bahwa MPL dapat berprestasi di tingkat internasional dan memimpin industri mobile gaming dan esports secara global," kata Eduardo Latache, Partner Base Partners.
"Kami sangat menyambut baik kemitraan kami dengan Composite Capital dan Moore Strategic Ventures. Selama proses Seri D, kami terkesan dengan pemahaman mereka terkait ekosistem mobile gaming dan esports. Kami berharap kita dapat terus bekerja sama dalam membangun bisnis game berskala global bermula dari India," tutur jelas Joe Wadakethalakal, SVP Corporate Development and Investor Relations MPL.
Baca Juga
Sumardji Sebut Shin Tae-yong Baru Bisa Jadi Sasaran Tembak Jika Timnas Indonesia Melempem di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Manajer Timnas Indonesia Tanggapi Tagar Shin Tae-yong Out Gara-gara Piala AFF 2024: Salah Alamat dan Salah Sasaran!
Jelang Leg Pertama Semifinal Piala AFF 2024: Vietnam Kecewa Cuma Dapat Jatah 300 Tiket dari Singapura