Bola.com, Jakarta - Banyak orang bilang pengalaman adalah guru terbaik dalam hidup. Selama 20 tahun, Justinus Lhaksana pernah tinggal di Belanda. Kini, saatnya ia berbagi pengetahuan untuk Bagus Kahfi.
Lembaran baru dalam karier Bagus Kahfi dimulai. Saat usianya baru menginjak 19 tahun, ia sudah berhasil menembus kompetisi Eropa. Ya, pemain masa depan Indonesia itu bergabung dengan FC Utrecht. Klub Belanda itu mengumumkan perekrutan Bagus Kahfi pada Jumat (5/2/2021).
Bagus Kahfi diikat FC Utrecht selama 18 bulan alias hingga pertengahan 2022. Ada klausul pula yang bisa membuatnya bertahan dua tahun lagi tergantung pemenuhan dalam kontrak.
Untuk saat ini, FC Utrecht mengirimkan Bagus Kahfi ke tim U-18, bukan Jong Utrecht, tim yang selama ini dikabarkan akan diperkuat oleh pemain berambut kribo itu.
Jong Utrecht merupakan tim satelit dari FC Utrecht yang dihuni oleh para pemain U-23. Cathedral Citizens, julukannya, berkompetisi di Eerste Divisie atau kasta kedua dalam piramida sepak bola di Belanda.
Bola.com mewawancarai Justinus Lhaksana, mantan pelatih Timnas Futsal Indonesia yang sempat lama menetap di Belanda dan juga merupakan penggemar FC Utrecht, tentang apa saja yang harus dan tidak harus dilakukan Bagus Kahfi demi memuluskan kariernya di Negeri Kincir Angin.
Yuk scroll ke bawah untuk membaca petikan wawancaranya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Adaptasi Paling Penting
Akhirnya Bagus Kahfi diresmikan FC Utrecht. Bagaimana tanggapan Anda?
Akhirnya setelah banyak drama, Bagus Kahfi jadi pindah ke FC Utrecht. Dia harus sadar bahwa peluang seperti ini itu mungkin hanya datang sekali dalam hidupnya. Jadi dia harus beradaptasi. Orang Indonesia yang beradaptasi dengan budaya barat itu tak gampang.
Tapi enaknya di Utrecht, ibu saya saat ini masih tinggal di Utrecht, kotanya tidak terlalu besar. Tidak terlalu banyak orang Indonesia. Tapi ada beberapa restoran Indonesia jika mau makan masakan Indonesia. Jadi dia bisa beradaptasi.
Saya tidak sarankan dia untuk terlalu sering bergabung dengan orang Indonesia. Sebab, dia harus beradaptasi dengan budaya Belanda. Dia harus belajar dan itu sangat penting.
Tinggal di Belanda itu bukan hanya belajar sepak bolanya saja, tapi juga belajar budaya dan kedisiplinannya. Kalau terlalu banyak berkumpul sama orang Indonesia, bisa kacau.
Apa lagi yang perlu dilakukan Bagus Kahfi agar bisa cepat beradaptasi di Belanda?
Orang Belanda akan menghargai kalau dia mau niat untuk belajar bahasa Belanda karena semua orang Belanda bisa bahasa Inggris. Karena Bagus Kahfi sudah pernah tinggal di Inggris, saya beranggapan dia bisa bahasa Inggris. Jadi komunikasi tak ada masalah.
Tapi kalau dia menunjukkan niat untuk belajar bahasa Belanda, itu menjadi poin plus. Dia juga harus bisa beradaptasi dengan makanan Belanda lalu dengan gaya hidup di Belanda. Ini hal-hal kecil yang akan diapresiasi oleh orang Belanda.
Jangan dia merasa, 'oh iya, toh gue bisa bahasa Inggris, pemain Belanda bisa bahasa Inggris. Gue gak perlu belajar deh'. Memang tak butuh, tapi dia harus menunjukkan bahwa dia mau bermain lama di FC Utrecht. Hal-hal kecil seperti ini itu penting.
Lalu dia harus nurut. Nurut apa kata pelatih. Jangan baper kalau dihajar. Orang Belanda itu straigh to the point. Seperti saya. Kalau jelek saya bilang ya jelek, kalau bagus saya bilang bagus. Orang Belanda itu jauh lebih straight ketimbang orang Inggris.
Orang Inggris masih ada sopan-sopannya. Orang Belanda? Kalau tidak bagus, akan dihajar. Cuma orang Belanda itu tidak menghajar secara pribadi. Orang Belanda menghajar karena ingin Bagus Kahfi jadi lebih baik dan lebih berkembang.
Ini masalah budaya yang harus disesuaikan. Jadi jangan sedikit-dikit dia coba untuk baper. Merasa, seandainya dia sudah melalukan segalanya tapi disalahkan terus, jangan salahkan pelatih. Tetap berkaca diri.
Terus, jika dia punya fighting spirit tinggi dan benar-benar berkualitas, pasti dia akan diberikan kesempatan masuk tim utama. Jadi Bagus Kahfi harus berpikir bahwa hal-hal seperti ini benar-benar profesional. Tidak ada masalah pribadi, tidak ada like dan dislike.
Bagus Kahfi di FC Utrecht U-18
Bagus Kahfi tidak jadi bermain untuk Jong Utrecht, malah ditempatkan di tim U-18. Bagaimana menurut Anda?
Tak masalah. Kalau Bagus Kahfi bisa cepat beradaptasi, dalam dua bulan dia bisa pindah ke Jong Utrecht. Dia bisa jadi starter di Jong Utrecht dan diberikan tempat di tim utama.
Jadi berhasil atau tidak, itu tergantung dia. Dia harus pintar. Secara fisik, dia akan lemah atau kalah. Dia harus tekankan kekuatan yang lain sambil mengangkat atau membuat fisiknya lebih bagus.
Bagus Kahfi secara fisik belum ideal. Ada masukan dari Anda?
Hidup sehat. Karena saya lihat, saya lupa Bagus Kahfi atau siapa, saya pernah lihat cuplikan dari Inggris, mereka masih makan mie instan. Itu harus dihindari. Jadi harus benar-benar bisa hidup profesional.
Berikan segalanya. Jangan sampai menyesal. Belanda itu termasuk negara Eropa yang penduduknya sangat terbuka dengan pendatang. Tak akan di diskriminasi.
Cuma kita juga harus beradaptasi. Jangan merasa minoritas lalu mau diladeni. Itu yang sering memicu konflik. Tapi, orang Indonesia di Belanda hampir tidak punya masalah. Sebab orang Indonesia, umumnya Asia, selalu bisa beradaptasi di sana.
Saya harap Bagus Kahfi bisa seperti itu. Belanda negara yang sangat toleran terhadap pendatang, sangat terbuka, dan jarang ada rasialisme. Situasinya sudah mendukung. Sekarang tinggal dia membuktikan diri.
FC Utrecht Melahirkan Pemain Ngetop
Laman FC Utrecht menulis bahwa Bagus Kahfi sebagai pemain dispensasi di tim U-18. Apakah Anda mengerti maksud tersebut?
Maksud dari dispensasi karena usianya sudah 19 tahun, bukan 18 tahun. Jadi dia diberikan pengecualian. Itu dalam istilah Belanda disebut pemain dispensasi. Namun, untuk total pemain dispensasi dalam tim, saya tak tahu.
Sekali-kali bisa diberikan dispensasi untuk pemain yang lebih tua, untuk pemain yang tak layak di tim seusianya. Jadi dimasukkan ke tim U-18 karena usianya sudah lewat. Itu namanya pemain dispensasi.
Sebesar apa potensi Bagus Kahfi di FC Utrecht?
Pemain FC Utrecht itu, pemain di tim utamanya, hampir semuanya diincar klub-klub besar. Dirk Kuyt itu jebolan FC Utrecht. Saya 20 tahun di Belanda, sejak zaman dulu, FC Utrecht dikenal karena para pemainnya dibidik klub besar.
Erik Pieters, bek Burnley, dia dari FC Utrecht, besarnya di sana lalu diambil oleh PSV Eindhoven sebelum pindah ke Burnley. Jadi banyak pemain FC Utrecht yang diambil oleh PSV atau Ajax Amsterdam. Sekarang bek kanan Ajax, Sean Klaiber, juga mantan FC Utrecht.
Pelatihnya Ajax, Erik Ten, juga sebelumnya melatih FC Utrecht. Ada Sebastien Haller juga yang sekarang bermain di Ajax. Dia ngetop di FC Utrecht sebelum dibeli Eintracht Frankfurt dan ke West Ham United, lalu bergabung dengan Ajax.
Kalau Bagus Kahfi bisa masuk tim utama FC Utrecht, dia pasti akan dipantau klub-klub besar di Belanda. Itu sudah pasti. Itu sudah menjadi tradisi puluhan tahun FC Utrecht.
Baca Juga
Hasil Liga Spanyol: Kylian Mbappe dan Rodrygo Impresif, Real Madrid Bungkam Sevilla dan Geser Barcelona dari Peringkat Kedua
Hasil Liga Inggris: Dipaksa Imbang Everton, Chelsea Gagal Kudeta Liverpool dari Puncak
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci