Claudio de Jesus, Eks Pemain Arema yang Tak Pernah Lupa dengan Stadion Gajayana

oleh Iwan Setiawan diperbarui 07 Feb 2021, 06:30 WIB
Eks pemain Arema, Claudio de Jesus. (Iwan Setiawan/Bola.com)

Bola.com, Jakarta - Beberapa musim terakhir Arema punya deretan stopper asal Brasil. Sebut saja Fabiano Beltrame, Arthur Cunha da Rocha, hingga saat ini ada Caio Ruan Lino.

Tapi sebelum era-era pemain itu, Arema juga punya stopper tangguh dari negeri Samba. Yakni Claudio de Jesus. Bek kelahiran Sao Paulo, Brasil itu gabung musim 2003-2006 silam.

Advertisement

Sejak pertama tiba di Indonesia sampai sekarang, Claudio de Jesus masih berdomisili di Malang. Karena dia menikah dengan perempuan Malang dan dikaruniai 3 anak. Artinya, sudah 18 tahun Claudio nyaman berada di kota berhawa sejuk ini.

"Satu tahun lagi saya bebas (bisa jadi WNI). Karena sudah tidak pulang ke Brasil, punya istri orang Indonesia juga. Saya betah tinggal di Malang. Kalau di daerah saya (Sao Paulo) kehidupannya lebih keras,” kata Claudio de Jesus

Selama belasan tahun di Malang, Claudio masih merinding ketika melewati area Stadion Gajayana. Karena di sana pertama kali dia latihan dan bertanding dengan tim Singo Edan.

"Saya dua tahun main di Gajayana (sebelum Arema pindah homebase ke Stadion Kanjuruhan), tidak pernah seri apalagi kalah. Selalu menang kalau main di sini. Selain itu, saya pertama kali ikut latihan, penonton penuh. Stadion ini yang selalu tidak pernah saya lupakan,” jelasnya.

Kebetulan Jumat (5/2/2021), Claudio berada di area Stadion Gajayana. Dia bersama para legenda Arema, sedang bermain di lapangan luar stadion. Sehingga memori tentang masa lalunya ketika membela Arema tergugah lagi.

"Dulu pertama saya mau berangkat ke Indonesia agak malas karena perjalanan jauh. Tapi begitu tiba di Malang dan latihan dengan Arema, suporternya luar biasa. Penuh di tribun. Itu yang bikin saya semangat main," imbuh pria yang sempat menjabat sebagai pelatih kiper Persipura Jayapura ini.

"Hubungan pemain dengan suporter waktu itu juga rasanya tidak ada jarak. Kami bertemu tidak hanya main di kandang. Waktu away juga," lanjutnya. 

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Sempat Jadi Raja Tarkam

Eks pemain Arema, Claudio de Jesus. (Iwan Setiawan/Bola.com)

Ketika kompetisi terhenti hampir setahun, Claudio de Jesus kini fokus melatih di sebuah sekolah sepak bola miliknya di Malang, Brasil Style Football.

Terakhir pada 2019 silam, dia jadi asisten dan pelatih kiper di Babel United (Liga 2). Tapi belakangan, dia kembali aktif bermain lagi dengan barisan mantan pemain Arema di Malang.

"Sebenarnya sudah 8 bulan saya tidak main bola (karena pandemi virus corona). Tapi sekarang saya main karena diajak senior, Pak Siswantoro (mantan bek Arema). Dulu kami sering main tarkam bersama di kelompok usia 40 tahun. Bersama Putu Gede, Kuncoro dan lainnya selalu juara kalau ikut tarkam,” katanya lalu tertawa.

Pada barisan mantan pemain Arema, Claudio masih kalah senior dibandingkan Siswantoro, Kuncoro dan lainnya. Karena itu saat main di lapangan, dia masih merasa sungkan.

"Meski sudah kenal lama, saya tidak bisa main egois kalau fun game dengan senior-senior itu. Malu kalah sampai saya bikin kesalahan,” jawabnya.  

Berita Terkait