10 Penyerang Paling Efektif di Muka Bumi (1): Statistik Mentereng Romelu Lukaku dan Mohamed Salah

oleh Ario Yosia diperbarui 09 Feb 2021, 11:10 WIB
Ilustrasi - Jamie Vardy, Romelu Lukaku, Mohamed Salah (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Kebangkitan analitik dalam olahraga selama beberapa tahun terakhir benar-benar luar biasa. Sajian data-data statistik memainkan peran penting dalam olahraga berorientasi hasil akhir seperti sepak bola.

Hampir setiap aspek permainan sekarang dievaluasi menggunakan kumpulan data yang besar dan berbagai parameter. Olahraga sekarang dijalankan berdasarkan data, baik itu membeli pemain berdasarkan statistik atau menyesuaikan program latihan melawan tim berdasarkan statistik kinerja mereka.

Advertisement

Sepak bola menjadi olahraga berbasis tujuan, berbagai statistik terkait tujuan dianalisis dengan cermat untuk menentukan beberapa faktor seperti pemain atau kemampuan menyerang tim, dan sebagainya. Dalam hal aspek mencetak gol, xG adalah salah satu metrik yang paling populer dan relevan.

xG adalah singkatan dari 'tujuan yang diharapkan' dan pada dasarnya adalah ukuran dari berapa banyak gol yang diharapkan untuk dicetak oleh pemain atau tim berdasarkan jumlah tembakan yang dilakukan.

Ini juga mempertimbangkan sejumlah besar detail seperti sudut tembakan, jenis tembakan, dan jarak dari gawang, antara lain. Dengan kata lain, xG adalah indikator terbaik tentang seberapa mematikan atau produktifnya pemain atau tim tertentu.

Skor xG yang baik biasanya berarti seorang pemain atau tim secara klinis dan dapat mencetak banyak gol dengan jumlah peluang dan tembakan yang relatif rendah.

Dalam konten listikal ini, situs Sportskeeda melihat 10 pemain yang memiliki persentase tertinggi atas xG: yaitu ukuran dari berapa banyak gol yang telah mereka cetak melebihi jumlah gol yang diharapkan berdasarkan analisis data, dengan untuk kemudian menyoroti seberapa klinisnya mereka.

Daftar ini didasarkan pada studi yang dilakukan oleh The Independent, di mana pencetak gol terbanyak dari liga-liga top Eropa dianalisis dan dibandingkan dalam hal persentase atas xG mereka.

Data yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan gol yang dicetak oleh pencetak gol terbanyak di liga top Eropa mulai Agustus 2016 dan seterusnya.

Khususnya, baik Cristiano Ronaldo (ke-13) maupun Robert Lewandowski (ke-16) tidak masuk dalam 10 besar.

Tanpa basa-basi lagi, mari kita lihat daftar 10 besar. Artikel ini bagian pertama dari tulisan, menyorot pemain yang ada di peringkat 10 hingga 6.

Video

2 dari 6 halaman

10. Zlatan Ibrahimovic

Ekspresi pemain AC Milan, Zlatan Ibrahimovic, setelah menjebol gawang Crotone pada lanjutan Liga Italia, di San Siro, Minggu (7/2/2021). (AFP/Miguel Medina)
  • Gol: 39
  • Persentase atas xG: 9,18

Sejak Agustus 2016, Zlatan Ibrahimovic bermain untuk Manchester United di Premier League dan AC Milan di Serie A.

Dia telah mencetak 39 gol liga di kedua kompetisi sejak itu. Pemain berusia 39 tahun itu telah mencetak 9,18% lebih banyak gol dari yang diharapkan (xG).

Dalam musim berjalan, Ibrahimovic sudah mencetak 12 gol dalam sembilan pertandingan Serie A.

3 dari 6 halaman

9. Mohamed Salah

Penyerang Liverpool, Mohamed Salah berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Manchester City pada pertandingan lanjutan Liga Inggris di Stadion Anfield, Inggris, Senin (8/2/2021). Hasil ini membuat posisi City kokoh di puncak klasemen sementara dengan 50 poin. (AP photo/Jon Super, Pool)
  • Goals: 101
  • Persentase atas xG: 11,81

Mohamed Salah bermain untuk AS Roma di Serie A pada musim 2016-17 (mencetak 15 gol) sebelum pindah ke Liverpool pada Juni 2017.

Sejak itu, Salah menjadi pencetak gol paling produktif di Liga Inggris. Sang penyerang mencetak 86 gol dalam 126 pertandingan. Pemain berusia 28 tahun itu telah mencetak 13 gol dalam 18 pertandingan selama musim berlangsung meski mengalami kemarau panjang.

Sejak Agustus 2016, Mohamed Salah telah mencetak total 101 gol, mencetak 11,81% gol lebih banyak dari yang diharapkannya.

4 dari 6 halaman

8. Jamie Vardy

Kiper Chelsea, Edouard Mendy menangkap bola dari ancaman striker Leicester City, Jamie Vardy dalam laga lanjutan Liga Inggris 2020/21 pekan ke-19 di King Power Stadium, Leicester, Selasa (19/1/2021). Chelsea kalah 0-2 dari Leicester City. (AFP/Rui Vieira/Pool)
  • Gol: 85
  • Persentase atas xG: 13,51

Jamie Vardy memenangkan penghargaan Pemain Terbaik Premier League setelah membantu Leicester City mengangkat gelar liga pertama mereka pada musim 2015-2016.

Vardy terus menjadi pencetak gol paling mematikan di klub sejak itu. Pemain berusia 34 tahun itu telah mencetak 11 gol dalam 18 pertandingan liga musim ini, membantu Leicester City menempati posisi ketiga di kompetisi musim ini.

Sejak awal musim 2016-17, Vardy telah mencetak 85 gol dalam 159 pertandingan Liga Inggeis, mencetak 13,51% lebih banyak dari yang diharapkan.

5 dari 6 halaman

7. Kylian Mbappe

Penyerang PSG, Kylian Mbappe menendang bola saat bertanding melawan Lorient pada pertandingan lanjutan Liga 1 Prancis di Parc des Princes di Paris, Prancis, Kamis (17/12/2020). PSG menang atas LoriePenyerang PSG, Kylian Mbant 2-0 dan Mbappe mencetak gol lewat titik penalti. (AP Photo/Christophe Ena)
  • Gol: 93
  • Persentase atas xG: 14,35

Kylian Mbappe menjadi terkenal karena penampilannya sensasional yang membantu AS Monaco memenangkan gelar Ligue 1 2016-2017.

Mbappe, yang mencetak 15 gol liga musim itu, kemudian pindah ke Paris Saint-Germain (PSG) pada Agustus 2017.

Hanya dalam tiga setengah musim di PSG, Mbappe telah menjadi pencetak gol terbanyak keempat klub sepanjang masa dengan 106 gol di semua kompetisi.

Sejak Agustus 2016, pemain berusia 22 tahun telah mencetak 91 gol liga dengan 14,35% melebihi xG-nya.

6 dari 6 halaman

6. Romelu Lukaku

Striker Inter Milan, Romelu Lukaku, mencetak gol ke gawang Fiorentina pada laga Coppa Italia di Stadion Artemio Franchi, Rabu (13/01/2021). Inter Milan menang dengan skor 2-1. (Jennifer Lorenzini/LaPresse via AP)
  • Gol: 88
  • Persentase atas xG: 15,05

Romelu Lukaku menjalani musim 2016-2017 yang eksplosif. Sang striker mencetak 25 gol untuk Everton di Liga Inggris pada musim tersebut.

Penampilan yang memesona itu kemudian membuatnya digaet Manchester United. Sayang di klub tersebut ia kurang dihargai.

Pada 2019, Lukaku pindah ke Inter Milan dan sejak itu telah mencetak 35 gol liga dalam 52 pertandingan.

Sejak awal musim 2016-17, Lukaku telah mencetak 88 gol di kedua kompetisi, melebihi xG-nya sebesar 15,05%.

Sumber: Sportskeeda

Berita Terkait