Muhammad Yasir, Kiper Medan yang Tak Pernah Menjaga Gawang PSMS

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 10 Feb 2021, 17:00 WIB
Muhammad Yasir (kiri) bersama keluarganya. (Dok Pribadi Facebook M. Yasir)

Bola.com, Jakarta - Medan sepertinya tidak pernah habis melahirkan pesepak bola berbakat dari masa ke masa. Pada 15 tahun silam, Medan punya kiper berbakat, Muhammad Yasir.

Yasir merupakan kiper yang meroket, namun namanya juga cepat tenggelam. Ia lahir di Medan pada 13 Januari 1985. Meski lahir dan besar di Medan, ia justru lebih banyak bertualang ke klub lain.

Advertisement

Yasir belum pernah berseragam PSMS Medan yang merupakan klub tanah kelahirannya. Ia malah bermain di Pulau Jawa. 

Dunia olahraga dan sepak bola sudah ia geluti sejak kecil, dan menyalurkannya melalui sekolah sepak bola (SSB), hingga menimba ilmu di Diklat Ragunan. Di usianya baru menginjak 18 tahun, ia sudah direkrut klub Persijatim Solo FC yang berhomebase di Stadion Manahan tahun 2004.

"Pertama kali main di klub profesional adalah bersama Persijatim Solo FC tahun 2004, saya masih kelas 3 SMA. Saya dihubungi senior saya (Modestus Setiawan), minta agar saya mau gabung," kenang Yasir dalam penuturannya di channel YouTube Kedanku.

Ketika itu, Yasir menjadi kiper ketiga dan banyak belajar dari Ferry Rotinsulu dan Cecep Supriatna. Setelah Solo FC pindah ke Palembang, ia hijrah ke Pelita Krakatau Steel. Lalu berlanjut ke Persikota Tangerang, Arema, Persija Jakarta, Persijap Jepara, dan Persiba Bantul.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Melatih SSB

Klub Penguasa Era Perserikatan: PSM Makassar, PSMS Medan, Persija Jakarta (Bola.com/Adreanus Titus)

Yasir hampir bermain untuk PSMS Medan pada tahun 2015. Namun, kompetisi musim itu harus ditangguhkan karena PSSI terkena sanksi oleh FIFA.

Yasir kemudian bermain untuk Persis Solo di ajang Piala Kemerdekaan, sekaligus menjadi tim terakhir dalam kariernya sebelum memutuskan gantung sepatu di usia masih cukup muda, 32 tahun.

"Salah satunya karena cedera lutut, meski sudah sempat sembuh. Tapi faktor lainnya karena anak juga tidak ingin saya main jauh-jauh. Itu menjadi pertimbangan saya pensiun dini," terang pria berkepala plontos itu.

Lantas setelah pensiun lima tahun lalu, Yasir kini lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarganya. Ia tinggal di Semarang dan masih menyibukkan diri di lapangan hijau dengan menjadi pelatih SSB.

"Kegiatan saya sekarang tetap tidak jauh dari sepak bola. Selain bekerja, sorenya untuk melatih anak-anak SSB di wilayah Semarang dan sekitarnya. Kebetulan saya sudah lisensi C AFC, dulu ngambil di Solo di 2019 dan pas ada kesempatan," jelas Muhammad Yasir.

Berita Terkait