Tips Uston Nawawi untuk Pemain saat Vakum Kompetisi: Hindari Tarkam, Mending Buka Bisnis

oleh Aditya Wany diperbarui 10 Feb 2021, 11:30 WIB
Persebaya Surabaya - Uston Nawawi (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta Asisten pelatih Persebaya, Uston Nawawi, membagikan tipsnya melewati situasi vakumnya kompetisi kepada para pemain. Apa yang terjadi saat ini sebenarnya mirip dengan musim 2015, saat PSSI dibekukan oleh FIFA, tanpa adanya kompetisi.

Ketidakjelasan kompetisi Indonesia, Liga 1 maupun Liga 2, dianggap sebagai penyebab semakin maraknya para pemain ambil bagian dalam pertandingan antarkampung (tarkam). Padahal, tarkam cukup berbahaya untuk pemain profesional lantaran bisa mengakibatkan cedera.

Advertisement

Namun, para pemain harus tetap menjaga kondisi kebugaran, apalagi mereka sudah tidak lagi bertanding sejak Maret 2020 akibat pandemi Covid-19. Kondisi keuangan juga menjadi alasan mereka menerima tawaran tarkam.

Asisten pelatih Persebaya, Uston Nawawi, membagikan tipsnya melewati situasi vakumnya kompetisi kepada para pemain. Apa yang terjadi saat ini sebenarnya mirip dengan musim 2015, saat PSSI dibekukan oleh FIFA, tanpa adanya kompetisi.

"Awal-awal vakum kompetisi 2015 saya sempat ikut tarkam. Alasannya tentu untuk menjaga kondisi dan menambah penghasilan. Waktu itu tidak ada kegiatan sepak bola, mirip lah kondisinya seperti sekarang. Bedanya kalau sekarang kan semua kegiatan olahraga dilarang,” ungkap Uston dikutip dari situs web resmi klub.

Perbedaan lain adalah pada tahun 2015, banyak bermunculan turnamen untuk mengisi kekosongan kompetisi. Sedangkan kini, pandemi Covid-19 menyulitkan penyelenggara mengadakan pertandingan sepak bola.

Uston memahami banyak pemain yang tertarik dengan undangan tarkam. Namun ia tidak serta-merta mendukung keputusan pemain. Karena tidak bisa dimungkiri pertandingan tarkam menyimpan banyak risiko bagi pemain sepak bola profesional.

"Saya bisa paham pilihan pemain yang main tarkam. Tapi kalau bisa ya cari yang lain saja. Karena untuk pemain profesional, tarkam banyak risikonya. Kalau saya dulu kan sudah jauh lewat masa emas waktu main tarkam,” ujar Uston Nawawi, mantan pemain Timnas Indonesia tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Sarankan Buka Usaha

Pelatih Persebaya U-20, Uston Nawawi. (Bola.com/Aditya Wany)

Legenda hidup Persebaya itu lebih menyarankan pemain untuk mencari rezeki dari jalan yang lain, contohnya membuka usaha. Ia menceritakan bahwa beberapa bisnis yang ia geluti sekarang adalah hasil rintisannya saat vakum kompetisi.

"Mungkin saya bisa menyarankan pemain untuk buka usaha. Apalagi sekarang sudah ada sosial media, mereka bisa usaha lewat situ. Intinya saya berharap untuk pemain bola jangan terlalu boros untuk mengelola hasil keringat main bola,” ucapnya.

“Berpikirlah untuk masa depan karena tidak akan selamanya bermain bola. Intinya pemain bola dikatakan sukses kalau sudah tidak bermain tetap stabil kondisi ekonominya,” imbuh pria asli Sidoarjo tersebut.

Selain merintis bisnis, Uston juga mengapresiasi pemain yang mulai mengambil lisensi kepelatihan di usia muda. Pelatih membawa Persebaya U-20 juara Liga 1 tersebut mencontohkan dirinya yang sudah mengikuti kursus kepelatihan sejak masih aktif bermain sepak bola. Sehingga saat pensiun, ia sudah siap untuk terjun sebagai pelatih.   

Berita Terkait