David Maulana, Gelandang Jangkar Timnas Indonesia U-19 yang Masih Ingin Merantau dan Ingin Jadi Pebisnis

oleh Abdi Satria diperbarui 12 Feb 2021, 13:00 WIB
Pemain Timnas Indonesia U-16, David Maulana, berpose saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (15/3/2018). Timnas Indonesia berhasil menjuarai turnamen Jenesys di Jepang. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Aksi brilian David Maulana sebagai gelandang jangkar dengan akurasi umpan yang bagus membuatnya jadi magnet di skuad Timnas Indonesia U-16 dan U-19.

Itulah mengapa setelah kontraknya di Barito Putera habis pada 25 Desember 2020, sejumlah klub Liga 1 dan Liga 2 menawarinya untuk bergabung.

Advertisement

Barito Putra juga tak ingin kehilangan jasa pemain berusia 18 tahun tersebut. Bahkan, demi bisa mengikat kontrak David Maulana, Barito mengutus Mundari Karya (manajer tim) ke Medan untuk menemui orang tuanya.

Namun sejauh ini, David masih menyimpan rapat-rapat nama klub pilhannya untuk melanjutkan karier. David menegaskan masih ingin bermain di klub luar Medan.

Meskipun dalam beberapa hari terakhir ia sudah berlatih bersama dengan PSMS Medan di Stadion Kebun Bunga. Dia menjelaskan keputusannya ikut dalam latihan PSMS semata demi menjaga kondisi dan sentuhan bolanya.

"Daripada latihan sendiri di rumah, lebih baik saya ke PSMS. Di sini latihannya sudah terprogram," terang David Maulana yang berlatih bersama dua seniornya di posisi gelandang, Paulo Sitanggang dan Rahmat Hidayat.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kuliah dan Pebisnis

Gelandang Timnas Indonesia U-19, David Maulana, saat menghadapi Bulgaria U-18. (PSSI).

Meski jalan hidupnya di sepak bola mulai mulus, David tetap ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Rencananya, pada 2021 ini, ia ingin berstatus mahasiswa pada sebuah perguruan tinggi yang namanya masih dirahasiakan.

"Bagi saya pendidikan tetap penting untuk menunjang kehidupan saya di kemudian hari," tutur David Maulana.

David tahu betul, karier sebagai pemain ada batas usianya. Ia pun sudah menyimpan cita-cita menjadi pebisnis saat gantung sepatu nanti.

"Tapi, untuk saat ini, saya masih menomorsatukan sepak bola. Itulah mengapa saya tetap fokus menjaga kondisi meski jadwal kompetisi belum jelas," tegas David.

Sebagai pemain, David tak menampik keinginan untuk mengikuti rejak rekannya, Bagus Kaffi dan Brylian Aldama yang bermain di klub luar negeri.

"Keinginan itu pasti ada. Hanya sampai sekarang belum ada tawaran. Saya ikuti saja prosesnya. Saya yakin kerja keras dan terus bermimpi bakal membuahkan hasil," pungkas David.