Bola.com, Jakarta - Sosok David Maulana mencuat bersama Timnas Indonesia U-16 dan U-19 pada sejumlah ajang internasional. Pada dua timnas level junior itu, David yang berposisi gelandang kerap diplot menjadi kapten, baik ketika ditangani Fakhri Husaini mau pun Shin Tae-yong.
Posturnya yang tak terlalu tinggi tertutup oleh skill dan determinasi tinggi yang ditunjukkannya saat berakhir di lapangan hijau. Dalam kanal YouTube Sikambal2 TV, David Maulana menjelaskan dirinya banyak terinspirasi dua sosok gelandang berkelas.
Sosok pertama adalah Toni Kross, pilar Timnas Jerman dan Real Madrid yang memiliki akurasi umpan akurat dan jago dalam eksekusi bola mati. Yang kedua adalah Evan Dimas, gelandang Timnas Indonesia yang secara postur hampir sama dengan dirinya.
David termasuk beruntung karena pada awal kariernya di level timnas junior, ia ditangani oleh pelatih Fakhri yang notabene merupakan eks gelandang elegan Timnas Indonesia. Begitu pun ketika ia menimba ilmu di Inggris bersama Garuda Select yang ditangani Dennis Wise.
Seperti diketahui, saat masih aktif sebagai pemain, Wise dikenal sebagai gelandang petarung di Chelsea dan Timnas Inggris. Postur Wise pun terbilang kecil untuk ukuran Eropa.
"Coach Wise banyak memberi masukan kepada saya tentang cara bermain dan pergerakan gelandang. Ia pun selalu mewanti-wanti agar saya rutin berlatih di gym agar saya memiliki otot dan kuda-kuda yang kuat," kenang David.
Di mata David, Wise juga adalah motivator yang baik. Ia merujuk pengalamannya ketika mengalami cedera saat membela Garuda Select menjalani uji coba di Inggris.
Cedera itu sempat membuatnya terpukul sebelum datang Wise untuk menmberi semangat. "Coach Wise bilang tetap kuat dan fokus pada impian menjadi pesepak bola andal," ucap David Maulana.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penerus Firman Utina dan Evan Dimas
Gaya bermain David Maulana yang eksplosif, elegan dan militan membuatnya diyakini bakal meneruskan jejak dua gelandang berkelas yakni Firman Utina dan Evan Dimas.Pada sebuah kesempatan, Fakhri pernah melontarkan pujiannya ke David.
"Meski masih muda, penampilan David terbilang dewasa. Di lapangan, ia tak takut berduel meski berpostur kecil. David juga memiliki akurasi umpan yang baik," terang Fakhri.
Bagi David, pujian itu tak membuatnya terbuai. Anak muda kelahiran kelahiran Sei Rotan, Deli Serdang, 25 Februari 2002 ini sangat percaya dengan proses yang harus dijalani dengan kerja keras dan fokus pada impian.
"Intinya, hasil tak akan menghianati proses. Saya akan terus berusaha mengembangkan kemampuan sampai level tertinggi," tegas David.
Terus menimba ilmu dan pengalaman bisa menjadi alasan David untuk memilih tetap berkarier di luar Medan, meski PSMS tertarik memakai jasanya. David yang kontraknya di Barito Putera habis pada 25 Desember 2020 ini mengaku sudah dihubungi sejumlah klub Liga 1.
Termasuk Barito yang sudah mengutus Mundari Karya, manajer tim mendatangi orangtuanya sekaligus menawarkan kontrak baru buat David.
Sumber: YouTube Sikambal2 TV
Baca Juga
Bintang-Bintang Lokal Timnas Indonesia yang Akan Turun di Piala AFF 2024: Modal Pengalaman di Kualifikasi Piala Dunia
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Lini Depan Timnas Indonesia Angin-anginan: Maksimalkan Eliano Reijnders dan Marselino Ferdinan atau Butuh Goal-getter Alami?