Bola.com, Bandung - Kiper senior Persib Bandung, I Made Wirawan, berbagi pengalaman setelah menjadi murid pelatih asal Brasil, Luizinho Passos.
Passos menjadi sosok pelatih kiper asing kedua bagi I Made Wirawan. Penjaga gawang asal Gianyar, Bali ini juga merasakan banyak hal baru dalam metode pelatihan yang diberikan sang pelatih.
Menurut Made, selama berkarier sepak bola, Passos menjadi pelatih yang paling keras di lapangan. Selain fisik, mentalnya pun dikuras saat berlatih.
"Coach Passos yang kedua. Pertama adalah waktu timnas dan kalau klub pertama sama pelatih kiper asing. Banyak hal baru, terutama dalam metode melatih," kata kiper bernomor punggung 78 ini di situs resmi Persib.
Namun, Made justru mendapat manfaat besar dari metode itu. Sebab, secara fisik ia merasa meningkat, meskipun usianya terus bertambah.
"Dulu kalau program lari itu terasa sangat berat. Tapi sekarang, lebih ringan. Itu satu hal positif, banyak hal lainnya," ungkapnya.
Akhir tahun ini, Made akan berusia 40 tahun. Ia pun belum memutuskan untuk gantung sepatu di Persib Bandung.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kesan Passos di Indonesia
Luizinho Passos sangat kerasan sejak berkarir di Indonesia sebagai pelatih kiper sejak tahun 2017. Borneo FC menjadi klub pertama Passos di Indonesia. Lewat polesannya, Muhammad Ridho dan Nadeo Argawinata semakin matang.
Keberhasilan Passos dalam memoles dua kiper tersebut membuat Persib Bandung tertarik mendatangkannya. Tahun 2020, Passos pun resmi menjadi bagian dari Persib.
Sayangnya, pandemi COVID-19 mewabah sehingga Passos baru tiga pertandingan mendampingi Persib dan kompetisi tertunda sejak Maret 2020 hingga saat ini.
"Terima kasih untuk semua pihak yang sudah mendukung saya. Hampir 4 tahun di sini dan saya sangat cinta Indonesia, khususnya Bandung," ungkap Passos saat dihubungi awak media Rabu (6/1/2021).
Passos mengaku selalu termotivasi untuk mencetak kiper yang terbaik di setiap klub yang mempercayainya, baik saat di Brasil maupun Indonesia.
"Saya selalu termotivasi membuat kiper menjadi yang terbaik di negaranya. Pertama saya datang ke sini, ada M. Ridho (saat di Borneo) dan Nadeo. Sebelumnya, orang-orang belum tahu siapa mereka. Saya lihat ada motivasi, disiplin dan kemampuan hebat dari mereka," ungkap Passos.
Baca Juga
Cedera Lutut Bareng Timnas Indonesia, Kevin Diks Kasih Update: Semakin Baik!
Kepada Media Italia, Erick Thohir Berjanji Akan Terus Menaturalisasi Pemain Sambil Pembinaan Pemain Muda
Menuju Piala AFF 2024, Timnas Indonesia TC di Bali pada 26 November hingga 5 Desember 2024: 4 Hari Jelang Laga Pertama Tandang ke Myanmar