Bola.com, Jakarta - Valentino Rossi baru saja berulang tahun ke-42 beberapa hari lalu. Dalam kariernya yang panjang di kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor: MotoGP, ia pernah terlibat rivalitas panas dengan banyak pembalap.
Dan jika berbicara awal karier pada kelas tertinggi, nama Max Biaggi pernah berstatus rival berat untuk Valentino Rossi. Hubungan keduanya begitu panas baik di dalam maupun luar trek. Menariknya keduanya sama-sama berasal dari Italia.
Awal mula perseteruan saat media Italia pernah menjuluki perseteruan ini sebagai The Three Musketeers. Ya, pada era tersebut, Italia memiliki tiga pembalap yang sama-sama kompetitif: Valentino Rossi, Loris Capirossi, dan Max Biaggi.
Pada akhirnya tajuk persaingan bukan lagi The Three Musketeers. Karena faktanya Rossi memiliki hubungan baik dengan Capirossi. Tapi sebaliknya Rossi-Biaggi.
Persaingan ini kali pertama muncul ke permukaan di kelas 500 cc musim 2000, tahun di mana Rossi berstatus pembalap rookie, sementara Biaggi digadang sebagai kandidat kuat juara dunia.
Perseteruan dimulai ketika Biaggi menemui Rossi di sebuah restoran di Suzuka, Jepang dan berkata: "Cuci mulut sebelum mengucapkan nama saya."
Darah muda Rossi kala itu bergejolak. Mendengar ucapan sang senior, pembalap kelahiran Tavullia, Italia itu langsung menjadikan Biaggi sebagai musuh utamanya.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Jari Tengah Rossi
Episode paling dikenang dari hubungan buruk Rossi-Biaggi terjadi pada lomba putaran pertama kelas 500 cc 2000 di Sirkuit Suzuka, Jepang.
Penyulutnya adalah Max Biaggi. Dia berusaha mendorong Valentino Rossi ke area gravel trek dengan kecepatan tinggi. Beberapa lap kemudian, sang junior menyalip sang senior.
Kamera televisi menangkap gambar di mana Rossi secara terang-terangan mengacungkan jari tengah kepada Biaggi. Di akhir lomba, Rossi yang memenangkan persaingan dengan finis pertama. Sedangkan Biaggi hanya podium ketiga.
Gelut di Catalunya
Rivalitas Rossi-Biaggi kembali memanas pada lomba putaran keenam musim yang sama di Sirkuit Katalunya, Barcelona. Kali ini insiden berlangsung setelah lomba.
Momen negatif terjadi ketika Rossi dan Biaggi yang finis 1-2 hendak naik podium. Keduanya saling pukul dengan klaim Rossi yang menyebut Biaggi menabrak manajernya ketika keduanya ingin naik podium.
Namun pertengkaran ini sempat dibantah oleh semua pihak. Saksi mata bahkan bungkam. Hanya saja Biaggi datang ke sesi konferensi pers dengan goresan luka di wajah.
Kala itu, Biaggi mengelak dirinya bertengkar dengan Rossi: "Ini pasti disebabkan oleh gigitan nyamuk."
Akhir musim, Rossi jadi pihak yang bergembira lantaran memastikan titel juara dunia kelas 500 cc. Biaggi sendiri jadi jadi runner-up dan mengakhiri karier di MotoGP tanpa merasakan satu pun gelar juara dunia.
Sumber: Dari berbagai sumber