Melasnya Barcelona, Raksasa yang Kini Jadi Tim Gurem di Liga Champions

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 18 Feb 2021, 21:00 WIB
Barcelona menguasai jalannya pertandingan dengan penguasaan bola hingga 53 persen dengan 12 tembakan namun hanya 4 yang mengarah ke gawang. Sedangkan PSG tampil efektif, klub asal kota Paris itu berhasil melakukan 16 tembakan dengan 9 tepat sasaran dan empat berbuah gol. (AP/Joan Monfort)

Bola.com, Jakarta - Liga Champions seolah-olah jadi wilayah yang asing untuk Barcelona. Seharusnya mereka merupakan salah satu favorit juara, tapi musim ini kembali menghadapi kemungkinan tersangkar.

Teranyar, Barca dihajar PSG 1-4 pada duel leg pertama 16 besar di Camp Nou. Kekalahan ini jelas jadi pukulan telak untuk Ronald Koeman dan pasukannya.

Advertisement

Membalikkan ketinggalan 1-4 bukan perkara mudah, terlebih nanti di leg kedua mereka akan bermain tandang. Nahasnya, situasi ini pun menegaskan bahwa Barca masih terseok-seok di Eropa, jauh di bawah level kompetitif.

Barcelona tersebut membuat mereka mengukir rekor menyedihkan, yakni untuk pertama kali menelan kekalahan beruntun di kompetisi elite Eropa.

Barcelona membuka laga dengan meyakinkan setelah Lionel Messi menjebol gawang PSG pada menit ke-27. Namun, keunggulan 1-0 hanya bertahan beberapa menir saja. Barcelona luluh lantak setelah PSG menggelontor empat gol via Kylian Mbappe (3 gol) dan Moise Kean.

Sebelumnya, di bawah asuhan Ronald Koeman, Barcelona juga kalah dalam pertandingan penyisihan grup terakhir melawan Juventus di Camp Nou. Ini berarti, Barcelona menderita kekalahan beruntun di kompetisi elite Eropa untuk pertama kalinya.

Video

2 dari 3 halaman

Masa Emas, 6 Tahun Lalu!

Barcelona (5 kali juara) - Barcelona menjadi klub asal Spanyol kedua yang meraih banyak juara di Liga Champions. Tahun juara: 1992, 2006, 2009, 2011, 2015. (AFP/Patrik Stollarz)

Punya pemain selevel Lionel Messi, Barcelona terakhir juara Liga Champions pada tahun 2015 lalu. Sejak saat itu mereka belum pernah menginjak final lagi, paling jauh semifinal 2019.

Pada tahun 2016, Barcelona dijatuhkan Atletico Madrid di perempat final. Tahun 2017, ditumbangkan Juventus di tahap yang sama. Dan di tahun 2018, giliran Roma yang memukul Barcelona, juga di perempat final.

Lalu di tahun 2019 Barcelona bisa melaju sampai semifinal, nahasnya mereka harus menghadapi Liverpool. Come back Liverpool di Anfield dan tendangan sudut cepat Trent-Alexander Arnols masih teringat jelas.

3 dari 3 halaman

Terseok-seok

Barcelona mendapatkan kekelahan telak dari Bayern Munchen dengan skor 8-2 di perempat final Liga Champions. (AP/Manu Fernandez/Pool)

Tahun lalu, Barcelona pun dihajar di perempat final. Kali ini lebih memalukan, mereka takluk 2-8 dari Bayern Munchen, yang akhirnya jadi juara.

Tahun ini, di 16 besar, Barcelona lagi-lagi menghadapi kemungkinan tersingkir. Kalah 1-4 dari PSG di Camp Nou bakal membuat leg kedua sangat berat, butuh keajaiban.

Untuk ukuran Barcelona, kegagalan bertahun-tahun ini sulit diterima, terlebih karena pada masa-masa itu Lionel Messi tengah bermain di era keemasannya.

Bagaimanapun, masih ada leg kedua untuk Barcelona. Meski kesempatannya tipis, setidaknya harapan itu masih ada.

Barcelona pun masih terseok-seok di Copa del Rey, dan tertinggal di peringkat ke-3 di La Liga. Musim ini bisa berakhir tanpa trofi jika Ronald Koeman tidak melakukan sesuatu.

Sumber: Marca

Disadur dari: Bola.net (Richard Andreas, published 18/2/2021)

Berita Terkait