Bola.com, Bandung - Umuh Muchtar pantas disebut sebagai sosok penting di balik kebangkitan Persib Bandung pada perhelatan Liga Indonesia.
Setelah meraih trofi juara pada 1994-1995 yang merupakan musim perdana era penyatuan kompetisi Perserikatan dan Galatama, pamor Maung Bandung seakan meredup.
Maung Bandung harus menunggu sampai musim 2014 untuk kembali merasakan kebanggaan sebagai kampiun di kompetisi kasta tertinggi. Peran Umuh mulai sentral di Persib jelang Liga Indonesia 2008/2009.
Setelah menjadi wakil manajer pada 2007/2008, Umuh menjadi sosok penyelamat Persib dari aturan larangan penggunaan APBD dengan mendirikan PT Persib Bandung Bermatabat (PT PBB).
Umuh menjadi Direktur Utama PT PBB sekaligus menjadi manajer. Belakangan muncul sosok Glenn Sugita yang membuat Persib menjadi tim yang lebih profesional.
Bersama Persib, Umuh pertama kali membawa Maung Bandung meraih trofi juara yakni di turnamen Dada Dup 2008. Empat tahun kemudian panen gelar Persib terjadi.
Dimulai dengan meraih juara di Celeces Cup 2012, ajang yang diikuti Sriwijaya (juara Liga Super Indonesia), Barito Putera (juara divisi satu/Liga 2), Persib Bandung dan Makassar United sebagai peyelenggara di Stadion Siliwangi Bandung.
Video
2 Trofi Bergengsi
Dua tahun kemudian, Persib Bandung meraih trofi juara Liga Indonesia untuk kali kedua setelah mengalahkan Persipura Jayapura via adu penalti di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, 7 November 2014.
Pada tahun 2015, Persib melengkapi gelarnya dengan meraih juara di Piala Presiden dan Piala Walikota Padang.
Kini, Umuh tak lagi berstatus sebagai manajer Persib. Tapi, ia masih menjadi bagian dari Persib dengan menjadi komisaris di PT PBB. Meski tak lagi terlibat secara langsung dalam, Umuh tetap menjadi ikon dan nara sumber para awak media terkait kiprah Persib.
"Saya mencintai Persib sampai kapan pun. Itulah yang membuat saya sulit meninggalkan Persib," ujar Umuh dalam channel Youtube Krisna Euy.
Dukungan Keluarga
Sebelum menjadi bagian dari Persib Bandung, Umuh dikenal sebagai pengusaha yang menjadi suporter atau bobotoh setia Maung Bandung.
Kedekatannya dengan pemain Persib membuatnya kerap diajak menjadi pengurus. Tapi selalu ditolaknya. Baru pada musim 2007/2008, ia masuk jajaran pengurus dengan menjadi wakil manejer Persib.
"Saya bersyukur, istri dan anak saya sangat mendukung aktivitas saya di Persib," ungkap Umuh.
Peran sang istri, Pipin Muchtar diakui Umuh sangat besar. Termasuk ketika harus mengeluarkan dana miliaran rupiah untuk menyelamatkan Persib dari ancaman gagal berpartisipasi di Liga Indonesia 2008/2009. Saat itu, pemerintah mengeluarkan aturan larangan penggunaan APBD buat tim peserta Liga Indonesia.
"Istri saya tak mempermasalahkan saya mengeluarkan dana pribadi untuk Persib. Ia pun rela saya menggunakan sejumlah sertifikat tanah sebagai jaminan untuk menutupi kekurangan dana yang saat itu mencapai Rp5,5 M."
Bagi Umuh, Pipin yang dinikahinya pada 1969 adalah bagian penting dalam kehidupan dan perjalanan kariernya sebagai pengusaha yang terbilang sukses di Jawa Barat.
"Saya bisa begini tak lepas dari dukungan dan perhatian istri saya," tegas Umuh yang pernah menjadi karyawan di PT Philips Bandung dan kemudian menjadi pengusaha jual beli tanah terkenal di Jawa Barat.