Pengakuan Teja Paku Alam, Ambisi Juara Bersama Persib dan Impian Menembus Timnas Indonesia

oleh Abdi Satria diperbarui 22 Feb 2021, 08:45 WIB
Persib Bandung - Teja Paku Alam (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Makassar - Kiprah Persib Bandung pada awal Shopee Liga 2020 terbilang mentereng. Maung Bandung menyapu bersih tiga pertandingan awal dengan kemenangan. Sayang, kompetisi kasta tertinggi di Tanah Air itu terhenti karena pandemi COVID-19 dan dibatalkan PSSI menyusul tidak turunnya izin pertandingan dari kepolisian.

Catatan positif Persib Bandung itu tak bisa dilepaskan dari aksi apik Teja Paku Alam di bawah mistar Maung Bandung. Dalam dua laga awal, pria kelahiran 14 September 1994 ini tampil penuh menggantikan peran seniornya, I Made Wirawan.

Advertisement

Menjamu Persela Lamongan pada laga perdana, 1 Maret 2020, Persib menang telak 3-0. Sukses Persib bersama Teja berlanjut dengan menekuk tuan rumah Arema FC 2-1, 8 Maret 2020.

Sayang, pada laga ketiga, Teja urung tampil saat Persib menghadapi PSS Sleman di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, 15 Maret 2020. Ia mengalami cedera dislokasi pada bagian jari tengah tangan kirinya saat melakukan pemanasan.

Aksi sementara Teja bersama Persib bisa jadi bukti talenta kuat yang dimiliki eks kiper Timnas Indonesia di Piala AFF 2016 ini. Padahal, tidak mudah buat seorang pemain mendapatkan menit bermain sekaligus menghadapi tekanan tampil di hadapan puluhan ribu bobotoh yang selalu menginginkan tim kesayangannya meraih kemenangan dalam setiap laga.

Dalam channel Youtube Minangsatu, Teja mengungkapkan tantangan dan tekanan dari bobotoh itu justru menjadi satu alasan yang membuatnya memilih Persib dibandingkan klub Liga 1 lainnya yang tertarik memakai jasanya, seperti PSM Makassar, Persita Tangerang dan Persebaya Surabaya.

"Saya butuh tantangan dan atmosfer pertandingan yang tinggi dalam setiap laga dari sebuah tim yang punya ambisi juara, dan itu ada di Persib," ujar Teja.

Itulah mengapa Teja bulat menerima tawaran Persib meski di posisi kiper ada I Made Wirawan dan Deden Natshir yang notabene lebih senior darinya.

"Saya beruntung mendapat bimbingan dari Luizinho Passos (pelatih kiper Persib Bandung). Begitu pun dengan Made. Meski jauh lebih senior, komunikasi kami berjalan baik. Made juga selalu memberi masukan kepada saya," terang Teja Paku Alam.

Video

2 dari 2 halaman

Impian Memperkuat Timnas Indonesia

Kiper Timnas Indonesia, Teja Paku Alam, menepis bola saat berlatih di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (24/8). Latihan ini merupakan persiapan jelang laga kualifikasi Piala Dunia 2020. (Bola.com/Yoppy Renato)

Berstatus sebagai kiper utama Persib Bandung bisa jadi modal buat Teja Paku Alam menembus skuad Timnas Indonesia. Namun, cedera jari tangan yang sempat menderanya membuat Teja kehilangan momen setelah menjadi kiper utama Maung Bandung pada dua laga awal Shopee Liga 1 2020.

Kini, setelah pulih dari cedera, Teja berharap kompetisi kembali bergulir agar ia bisa menunjukkan kemampuannya.

"Saya sudah rindu kembali berlatih dan bertanding bersama Persib," kata Teja yang terikat kontrak selama dua musim di Persib ini.

Sejatinya, Teja sudah pernah masuk dalam skuat Timnas Indonesia pada 2016, tepatnya saat Tim Garuda berhasil menembus final pada turnamen antarnegara kawasan Asia Tenggara itu.

Tapi, saat itu, status Teja hanya kiper pelapis. Itu pun, ia baru bergabung jelang keberangkatan tim ke Filipina karena Dian Agus cedera. Teja menjadi kiper ketiga setelah Kurnia Meiga dan Andritany Ardhiyasa.

"Semoga saya bisa kembali mendapat kesempatan memperkuat Timnas Indonesia yang merupakan impian setiap pemain," kata Teja.

Pada kesempatan itu, Teja menegaskan untuk saat ini dirinya masih fokus melakoni perannya sebagai pemain. Meski begitu, ia juga sudah merenda asa menjadi pengusaha setelah gantung sepatu.

"Saya ingin membuka usaha daripada menjadi pelatih. Kita lihat saja nanti," ungkap Teja yang saat ini aktif berbagi ilmu pada sebuah SSB di kampung halamannya.

Berita Terkait