Bola.com, Makassar - PSM Makassar mengonfirmasikan keikutsertaannya di Piala Menpora 2021 pada Jumat (26/2/2021) malam yang merupakan hari terakhir pendaftaran. Hal itu diungkap Sulaiman Karim, media officer PSM kepada awak media Makassar.
Rencananya, skuad Juku Eja akan melakukan latihan perdana pada Senin (1/3/2021) di Lapangan Bosowa Sport Center dipimpin Herrie Setiawan yang merupakan asisten pelatih PSM di Liga 1 2020.
Tarkait materi tim, Sulaiman menjelaskan, manajemen akan menghubungi pemain untuk meminta kesediaan mereka untuk bergabung dalam latihan.
"Kami ikut Piala Menpora 2021 demi menjaga marwah PSM. Makanya siapa pun pemainnya, PSM tetap berpartisipasi," tegas Sulaiman.
Sebelumnya, kalangan suporter meminta manajemen PSM segera menyiapkan tim untuk berkiprah di Piala Menpora 2021. Seperti dikatakan Daeng Uki, Panglima Laskar Ayam Jantan kepada Bola.com pekan lalu.
Menurut Daeng Uki, keikusertaan PSM di Piala Menpora 2021 sangat berarti banyak buat suporter. Setidaknya menunjukkan kepada publik sepak bola Indonesia bahwa PSM tetap eksis dan berusaha menyelesaikan masalah tunggakan gaji kepada pemain, pelatih dan offisial musim lalu.
"Kami dari suporter juga tak mempermasalahkan apapun hasil dari Piala Menpora 2021 yang penting PSM tetap ikut," kata Daeng Uki.
Daeng Uki mengakui, dengan kondisi yang ada, hampir dipastikan skuad Juku Eja akan bermaterikan pemain asal Makassar atau binaan dari Akademi PSM andai ikut di Piala Menpora 2021 yang rencananya berlangsung pada 21 Maret-25 April 2021.
"Tidak ada masalah. Kami juga realistis melihat kondisi terkini yang dialami PSM,"papar Daeng Uki.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Liga 1 2021
Tak hanya di Piala Menpora 2021, PSM juga memastikan tetap berkiprah di Liga 1 2021 andai jadi digelar mulai Juni mendatang. Artinya, PSM akan menuntaskan tunggakan gajinya kepada pemain, pelatih dan offisial musim lalu.
"Saya tegaskan manajemen PSM tak akan lari dari tanggungjawab. Intinya, PSM berusaha tetap eksis di kompetisi kasta tertinggi Tanah Air," tutur Sulaiman.
Sulaiman menambahkan, masalah yang dihadapi PSM sebaiknya dilihat secara menyeluruh. Krisis finansial yang melanda Juku Eja disebabkan terhentinya Liga 1 2020 akikat pandemi COVID-19 pada Maret yang berujung pada keputusan PSSI membatalkan kompetisi karena izin kepolisian tak kunjung turun.
Praktis, PSM yang mengandalkan pemasukan utamanya dari sponsor dan tiket penonton ikut kena imbas dan terpuruk.
Baca Juga