Bola.com, Malang - Arema FC berhasil mempertahankan kiper utamanya, Teguh Amiruddin. Jumat (26/2/2021) dia sudah sepakat dengan kontrak baru yang disodorkan oleh manajemen Arema.
Kiper 27 tahun ini sempat meminta waktu untuk berfikir ulang usai negosiasi pertama pekan lalu. Seperti diketahui, manajemen Arema menerapkan pemangkasan kontrak musim ini karena masih dalam masa pandemi.
Pemasukan klub yang belum normal jadi penyebabnya. Ketika belum ambil keputusan, Teguh Amiruddin sempat dikaitkan dengan Persebaya Surabaya, tim yang dikenal sebagai rival Arema FC.
Teguh Amiruddin sendiri mengakui hal itu. Tapi negosiasi dengan Persebaya juga tidak ada titik temu. Jumat, Arema dan Teguh akhirnya dapat titik temu terkait kontrak baru yang diberikan.
Kepada Bola.com, Teguh menceritakan tentang prosesnya bertahan di Arema dan tawaran dari Persebaya. Berikut wawancaranya.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Soal Negosiasi Bersama Persebaya
Faktor apa yang membuat Teguh Amiruddin memutuskan bertahan di Arema?
Waktu pertama negosiasi dengan manajemen Arema, belum ada titik temu. Setelah itu saya pending dulu. Dua hari lalu Pak Ruddy (General Manager Arema) menghubungi untuk bertemu selepas sholat Jumat (26/2/2021). Alhamdulillah setelah negosiasi lagi, ada solusi masalah kontrak ini. Jadi saya bertahan.
Apa yang sebenarnya terjadi di negosiasi pertama, sehingga Anda belum bisa ambil keputusan waktu itu?
Waktu negosiasi pertama, disampaikan tentang kebijakan manajemen menurunkan kontrak pemain dalam persentase. Media juga sudah tahu kebijakan ini. Kalau bagi saya pribadi, kontrak saya turun lumayan besar. Pada waktu bersamaan juga ada tawaran dari klub lain. Seperti Persebaya Surabaya dan satu klub dari area Jawa Tengah.
Persebaya sudah sempat bernegosiasi. Tapi juga tidak ada kesepakatan kontrak. Sedangkan satu klub lagi, baru rekan-rekan pemain di sana yang izin jika pelatihnya meminta nomor untuk berkomunikasi. Belum sampai membicarakan negosiasi kontrak.
Soal Persebaya, sempat ramai di media sosial. Anda tidak ke sana karena persoalan rivalitas dengan Arema. Apa betul?
Kalau bagi saya, semua klub sama. Saya profesional saja. Rivalitas itu kan ada di suporter. Kalau saya, sering main bareng dengan pemain Persebaya. Kami baik-baik saja. Awal mula saya dihubungi pelatih kiper Persebaya (Benny van Bruekelen). Saya sudah sering dilatih beliau. Di Timnas Indonesia (U-23), PS Tira juga.
Dengan manajemen Persebaya saya sempat bernegosiasi. Tapi murni tidak ada kesepakatan kontrak. Jadi tidak berlanjut. Setelah itu, kemarin Arema memanggil saya lagi dan sepakat. Sekalian saya luruskan di sini. Karena di media sosial Persebaya, ramai membahas saya tidak ke sana karena persoalan rivalitas. Bukan itu alasannya. Saya profesional saja.
Kabar Arema Datangkan Kiper Asing
Rencananya, Arema mendatangkan kiper asing dari Australia. Apa itu juga jadi salah satu faktor Anda butuh waktu untuk menerima perpanjangan kontra dari Arema? Karena kiper asing pasti mengancam posisi Anda sebagai kiper utama Arema.
Itu tidak mempengaruhi saya bertahan atau tidak. Murni saya butuh waktu untuk mempertimbangkan karena persoalan kontrak saja. Saya tidak pernah masalah dengan adanya kiper asing. Pasti siap dan lebih ketat memang untuk persaingan secara sehat untuk jadi kiper utama. Saya belum tahu siapa kiper asing itu dan tidak mencari tahu memang. Terpenting saya sekarang sudah bertahan dan fokus persiapan lagi.
Sampai saat ini anda belum gabung dalam latihan Arema. Apa karena kemarin belum sepakat kontrak atau bagaimana?
Senin (1/3/2021) mungkin saya sudah latihan. Karena kemarin masih bertugas di kesatuan (TNI).
Di Arema sudah ada 5 pemain lokal yang keluar. Sedangkan penggantinya banyak pemain muda. Bagaimana pendapat anda tentang Arema musim ini?
Saya belum terlalu mengikuti pemberitaan tentang perpindahan pemain. Semoga bisa bersaing lah nantinya. Saya tidak bisa memberikan penilaian tentang hal ini. Yang terpenting saya bertanggung jawab dengan tugas sebagai penjaga gawang. Gawang aman, tidak banyak kebobolan atau justru tidak kebobolan sama sekali.