Bola.com, Makassar - Kalangan suporter PSM Makassar berharap pembangunan Stadion Mattoanging tetap berlanjut meski Gubernur Nurdin Abdullah telah ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka kasus suap infrastruktur di Sulawesi Selatan pada Minggu (28/2/2021) dinihari.
Mereka tak ingin Stadion Mattoangin bernasib sama dengan Stadion Barombong yang pembangunannya terhenti. Apalagi Pemerintah Provinsi Sulsel sudah menganggarkan Rp1,1 triliun untuk pembangunan Stadion Mattoangin.
Dari anggaran sebesar itu, Rp200 miliar di antaranya sudah disiapkan untuk membiayai proses awal pembangunan stadion yang dimulai pada Maret 2021.
"Kami berharap tahapan pembangunan stadion lancar sesuai jadwal. Kami pun maklum kalau pembangunannya molor satu atau dua tahun," ujar Daeng Uki, Panglima Laskar Ayam Jantan kepada Bola.com, Minggu (28/2/2021) petang.
Sebelumnya Nurdin Abdullah pada pembongkaran secara simbolis Stadion Mattoangin, 2 Oktober 2020 silam, menargetkan pembangunan stadion rampung pada 2022.
Hal senada dikatakan Andi Coklat, mantan jenderal lapangan The Macz Man, kelompok suporter PSM lainnya. Menurut Andi Coklat, kehadiran stadion baru di Makassar sangat dibutuhkan buat perkembangan sepak bola di Sulawesi Selatan.
"Kini Stadion Mattoanging sudah rata dengan tanah. Itu berarti, saat ini PSM tak lagi memiliki markas di Makassar. Jadi, bagi kami, kelanjutan pembangunan stadion adalah harga mati," tegas Coklat.
Coklat menambahkan, kalau pun manajemen berencana menjadikan Stadion Gelora Mandiri Pare Pare sebagai markas baru, itu hanya sementara. "PSM dan Kota Makassar memiliki tradisi dan sejarah panjang yang saling terkait. Jadi, rasanya aneh, kalau PSM Makassar bermarkas di luar Makassar."
Video
Dukungan DPRD Sulses
Sementara itu, Sekretaris Red Gank, Sadat Sukma mengungkap pernyataan Wakil Ketua DPRD Sulsel, Ni'matullah yang menegaskan siap mengawal progres pembangunan Stadion Mattoanging.
Ni'matullah menyatakan dukungannya itu setelah ratusan suporter PSM mendatangi gedung DPRD Sulsel pada 9 Februari lalu. "Makassar dikenal sebagai gudangnya pemain sepak bola. Olehnya sangat ironis jika tidak punya stadion yang layak."
Stadion Mattoanging yang berdiri pada 1957 memang dinilai tak layak lagi untuk menggelar laga resmi. Hampir setiap musim, manajemen PSM selalu mendapat peringatan dari PT Liga Indonesia Baru untuk melakukan pembenahan fasilitas stadion, terutama lampu untuk pencahayaan.
Kalau pun PSM akhirnya bisa menjamu lawan di Liga 1, itu semata karena adanya 'kebijaksanaan' dari PT LIB. Tapi, di AFC Cup 2019 dan 2020, PSM terpaksa menggunakan Stadion Pakansari Bogor dan Stadion Madya Jakarta sebagai markas karena Stadion Mattoangin tak lolos verifikasi.