Bola.com, Jakarta - Peluncuran jersey sepak bola menjadi sesuatu yang sering ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Kini, baju tempur perlambang warna kebesaran sebuah tim tak lagi sekadar formalitas, tapi berkembang menjadi item fesyen yang mewakili kultur.
Satu di antara brand sportswear kenamaan dunia, Puma, melakukan pendekatan unik dalam beberapa tahun belakangan ini. Desain jersey mereka terbilang inovatif dan mengacu pada tradisi klub atau kota tertentu.
Jersey sepak bola AC Milan misalnya, terinspirasi dengan arsitektur kota Milan. Lalu Manchester City dengan mosaik khas yang mencirikan seni jalanan Mancunian.
"Menurut kami, setiap klub punya ciri khas masing-masing. Puma menerapkan inspirasi yang didapat dari banyak hal, misalnya saja arsitektur, seni, musik, sampai fesyen," kata head of PLM team sport apparel Puma, David Bremond.
Itu dilakukan Puma untuk menjalin hubungan emosional antara pendukung dengan tim kembanggaannya. "Jersey Puma bukan sekadar seragam pertandingan, melainkan juga menjadi item fesyen."
Langkah Puma jelas merupakan sesuatu yang berani. Alih-alih menggunakan template seperti kompetitornya, Nike dan Adidas sebut saja, mereka mengedepankan kultur pada jersey sepak bola.
Video
Awas Kebablasen
Di sisi lain, desain sebuah jersey sepak bola tidak boleh sampai kehilangan esensi dari ruh jersey itu sendiri. Sebab, jersey melambangkan identitas klub yang akan disayangkan kalau sampai 'kebablasen'.
Inovasi tentunya boleh, bahkan disarankan, tapi perlu diingat juga bahwa jersey sepak bola harus enak dilihat, bukan dari segi desain saja, melainkan kebutuhan untuk sponsorship.
Puma pernah blunder karena desain kandang Borussia Dortmund musim ini dianggap buruk dari segi kebutuhan penempatan sponsor. Motif garis diagonal membuat sponsor klub menjadi tidak menonjol.
Sumber: Berbagai sumber