Bola.com, Surabaya - Hansamu Yama akhirnya resmi mengucapkan salam perpisahan kepada Persebaya Surabaya. Dia memutuskan untuk tidak ambil bagian sebagai pemain dalam skuat Bajul Ijo pada musim 2021.
Sebelumnya, pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, sudah menyebutkan bahwa pemain asli Mojokerto itu memilih hengkang. Hansamu sendiri juga sudah membenarkannya meski tidak menyatakan klub mana yang akan ditujunya.
Pemain berusia 25 tahun itu baru saja mengunggah salam perpisahannya kepada Persebaya dan suporter Bonek dalam sebuah kiriman dalam akun instagram.
“Pernah berkesempatan menjadi bagian dari klub sebesar Persebaya dan bekerja sama dengan manajemen dan rekan bermain serta ditambah mendapat dukungan Bonek-Bonita yang selalu mendukung dengan sangat luar biasa, akan selalu menjadi kenangan terindah dalam perjalanan karier sepak bola dan bahkan hidup saya,” ucap Hansamu.
“Terima kasih semuanya. Dari lubuk hati yang paling dalam saya memohon maaf jika ada salah selama ini. Lambang di dada jauh lebih besar dari segalanya.”
“Dan mulai saat ini izinkan saya untuk kembali lagi menjadi Bonek seperti sebelumnya. Matur suwun Persebaya Surabaya, matur suwun Bonek dan Bonita,” tutupnya.
Video
Menyusul 10 Pemain Lain
Hansamu sebenarnya merupakan pemain produk binaan klub internal Persebaya Surabaya. Dia datang ke klub Kota Pahlawan pada musim 2019 setelah membela Barito Putera. Selama dua musim berseragam Bajul Ijo, Hansamu Yama menjadi stoper andalan di jantung pertahanan.
Total, mantan kapten Timnas Indonesia U-22 itu membukukan 22 penampilan bersama Bajul Ijo di Liga 1. Dia juga tercatat menjadi wakil kapten, sebagai deputi Makan Konate yang juga memutuskan hengkang beberapa bulan lalu.
Keputusan Hansamu hengkang ini menyusul 10 pemain yang lebih dulu hijrah ke klub lain, di antaranya adalah Irfan Jaya, Nasir, Angga Saputro, Rivky Mokodompit, Zoubairou Garba, dan Bayu Nugroho.
Sedangkan empat pemain sisanya yang telah dulu hengkang adalah deretan legiun impor. Mereka adalah David da Silva (Brasil), Makan Konate (Mali), Mahmoud Eid (Palestina), dan Aryn Williams (Australia).