Bola.com, Jakarta - Pirelli dipastikan tak akan lagi menjadi sponsor utama Inter Milan musim depan. Kedua pihak sepakat untuk menghentikan kerjasama yang telah terjalin selama 26 tahun.
"Kami sedang dalam pembicaraan dengan Alessandro Antonello, Giuseppe Marotta, dan direktur Inter lainnya. Kami tidak akan menjadi sponsor seragam Inter lagi, tetapi hubungan kami dengan klub akan berlanjut," kata CEO Pirelli, Marco Tronchetti Provera.
Tidak diketahui secara pasti apa penyebab Pirelli memutuskan untuk menyudahi kebersamaannya dengan Inter Milan. Gosip yang beredar adalah karena Suning Group akan menjual saham mayoritas di klub berjulukan Nerazzurri tersebut.
Beberapa waktu lalu juga disebutkan bahwa Inter Milan akan mengubah logo serta nama klub. Kabarnya, itu semua akan terealisasi saat kepemilikan klub telah berpindah tangan.
Namun demikian, Tronchetti membantah kalau kesulitan keuangan yang dialami Inter Milan jadi pelatuk buat mereka untuk 'bercerai'. Ia justru yakin Suning Group bisa memperbaiki finansial tim.
"Faktanya Inter Milan akan mendapatkan suntikan dana. Suning Group berkomitmen kuat pada Inter," ujar Tronchetti menambahkan.
Video
Dibeli BC Partners?
Perusahaan raksasa asal Inggris, BC Partners, disebut-sebut sudah mendarat di Milan dan siap melakukan negosiasi untuk membeli mayoritas saham Inter Milan dari Suning Group.
Dilansir dari Il Corriere dello Sport, Suning dilaporkan siap mendengarkan tawaran untuk mayoritas saham di Inter Milan. Sebelumnya, BC Partners telah menawarkan dana segar sebesar 750 juta euro, namun ditolak.
Kabarnya, Suning Group mematok uang tak kurang dari 1 miliar euro. Belum diketahui berapa tawaran terbaru dari BC Partners, namun mereka telah memberikan deadline kepada Suning Group hingga 31 Maret.
Il Corriere dello Sport melaporkan beberapa perwakilan dari Inggris tiba di Milan hari ini. Mereka mengklaim kedatangan tersebut guna mempercepat negosiasi.
Adapun, BC Partners langsung bergerak cepat menyusul kabar bahwa ada perusahaan raksasa lainnya dari Qatar yang juga hendak membeli Inter Milan dari Suning Group.
Terancam Bangkrut
Suning Group tak kuat membiayai kebutuhan sepak bola Jiangsu FC dan memutuskan untuk menghentikan aktivitas sepak bola per Minggu (28/2/2021) sampai waktu yang tak ditentukan. Ini bisa berimbas pada nasib Inter Milan musim depan.
Suning Group mengalami krisis finansial sejak wabah virus corona menerjang Tiongkok sekitar satu tahun lalu. Alhasil, neraca bisnis mereka berantakan dan imbasnya, segala aktivitas sepak bola Jiangsu FC dihentikan, mirip dengan klub-klub Liga 1 Indonesia.
Tidak cuma tim utama, tim akademi hingga tim putri Jiangsu FC juga 'dibubarkan', berbarengan dengan ditutupnya sejumlah ritel Suning Group. "Suning Group mengumumkan semua klub sepak bola mereka (di Tiongkok), termasuk juara bertahan CSL Jiangsu FC (sebelumnya Jiangsu Suning), Jiangsu Suning Women (juara WCSL 2019) dan tim yunior dari semua tingkatan."
Suning Group bukannya tanpa usaha. Mereka telah berupaya keras mencari pembeli atau investor yang mau menyuntikkan dananya meski hingga detik ini belum ada angin segar yang berhembus.
Sebagai pemilik saham mayoritas Inter Milan, kesulitan finansial yang dialami Suning Group tak pelak membuat kubu Nerazzurri ketar ketir. Ancaman gagal mengikuti Liga Italia per musim depan pun ada di depan mata.
Sumber: Il Corriere dello Sport