Thierry Henry. Saat Arsenal tak terkalahkan pada 2003 di Premier League, Ballon d'Or jatuh kepada Pavel Nedved dan Henry menempati posisi kedua. Pada 2006, striker asal Prancis ini ada di posisi ke-3 di belakang Gianluigi Buffon dan Fabio Cannavaro. (AFP/Paolo Cocco)
Xavi Hernandez. Gelandang elegan Barcelona ini menempati posisi ke-3 di tiga edisi, 2009-2011. Hanya ketidakberuntungan saja yang membuatnya gagal, yakni berada satu tim dengan Lionel Messi. (AFP/Lluis Gene)
Raul Gonzalez. Sosok striker dengan loyalitas tinggi di Real Madrid dengan pengabdian selama 16 tahun. Berpeluang merebut Ballon d'Or pada 2001, namun secara kontroversial dinyatakan kalah oleh rekannya asal Inggris, Michael Owen. (AFP/Philippe Desmazes)
Diego Maradona. Dengan segala kehebatannya, terutama saat mengalahkan Inggris pada Piala Dunia 1986, semua orang pasti setuju ia berhak mendapatkannya. Namun karena aturan, menjadi mustahil baginya meski ia bermain di Eropa bersama Barcelona dan Napoli. (AFP Photo)
Pele. Lagi-lagi terganjal oleh aturan. Pele sama sekali tidak pernah memperkuat satu pun tim Eropa meski talentanya tidak dapat dipungkiri sebagai yang terbaik. Akhirnya ia dianugerahi Ballon d'Or Kehormatan pada 2013. (AFP Photo)