Bola.com, Manchester - Striker Manchester United, Anthony Martial, terus jadi sorotan karena penampilan buruknya pada musim ini. Bahkan, mantan penyerang MU, Louis Saha, juga ikut angkat bicara.
Anthony Martial baru mengemas empat gol dalam 21 pertandingan MU musim ini. Pemain asal Prancis itu juga dinilai sering menunjukkan ekspresi lesu dan tidak memberikan kontribusi berarti di sepanjang pertandingan.
Saha mengatakan Martial hanya perlu fokus pada penempatan bola di depan gawang. Dia juga diminta meniru absesi dan nafsu Cristiano Ronaldo untuk mencetak gol.
"Saya rasa dia pemain top, itu pasti. Saya rasa ketika dia pemain nomor 9 dan tidak mencetak gol, maka itu sulit. Orang-orang hanya akan meminta Anda mencetak gol," kata Saha kepada TalkSPORT, Minggu (7/3/2021).
"Ketika Anda tidak menyumbang gol, Anda akan dikritik. Anda perlu kuat dan sangat yakin. Anda juga perlu egois dan mengadopsi gaya permainan yang disukai."
"Punya obsesi mencetak gol membuat semuanya menjadi lebih mudah, karena orang-orang hanya bilang ia kurang beruntung. Tapi, Anda bisa melihat ketika ia berada di zona nyaman, orang akan mengkritiknya," imbuh Zaha soal analisisnya mengenai Anthony Martial.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Kehebatan Cristiano Ronaldo dan Edinson Cavani
Saha, yang mencetak 42 gol dalam 124 laga bersama Manchester United, menentang ide Manchester United untuk menjual Anthony Martial pada musim panas 2021.
"Saya tak yakin dia harus dilepas, karena dia bisa menjadi pemain yang melengkapi kekuatan lini serang. Dia punya cara bermain yang unik," tutur Saha.
"Saat tidak mencetak gol, Anda perlu terobsesei dengan mencetak gol. Terkadang dia tidak menunjukkan hal itu," imbuh Saha.
Saha menunjuk mantan dan penyerang United saat ini Ronaldo dan Edinson Cavani untuk menyoroti bagaimana nafsu mencetak gol membuat mereka sukses. Menurutnya, Martial sering kali terlalu tidak egois di momen-momen penting.
"Ketika Anda melihat (Edinson) Cavani, dia memberikan banyak energi dan terkadang mengorbankan dirinya untuk mendapat posisi bagus," urai Saha.
"Itulah kekuatan Cristiano (Ronaldo) sekarang. Dia berada di akhir kariernya dan benar-benar memprioritaskan bagaimana dia bisa mencetak banyak gol," sambung Saha.
Sumber: TalkSPORT