Bola.com, Jakarta - Terjawab sudah kecurigaan banyak pihak mengenai status gender Aprilia Manganang, mantan atlet voli nasional. Sudah lama dan sering lawan-lawannya melancarkan protes mengenai hal tersebut, termasuk dari tim voli Filipina pada SEA Games 2015 silam.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan, Aprilia Manganang menderita kelainan reproduksi yang baru diketahui dalam pemeriksaan tersebut. Hal itu terungkap saat melakukan tes.
"Saat dilahirkan dia (Aprilia Manganang) punya kelainan pada sistem reproduksinya, hipospadia," kata KSAD dalam jumpa pers di Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021).
"Dari hasil itu, ternyata bahwa dilihat dari urologi ternyata bahwa Sersan Manganang lebih memiliki organ jenis kelaminan laki-laki, bahkan tidak ada organ internal jenis kelamin wanita."
"Hormonal juga begitu, hormon normal, testosteronnya juga diukur sehingga secara faktual dan ilmiah kita yakin Manganang lebih memiliki hormonal kategori normal laki-laki. Pemeriksaan radiologi IMR menyatakan hal yang sama," Andika menandaskan.
Kabar ini sekaligus menuntaskan rasa penasaran banyak pihak yang pernah berhadapan langsung dengan Aprilia Manganang. Ya, sejak kemunculannya, ia sudah sering dikira laki-laki karena perawakannya yang tidak mirim perempuan pada umumnya.
Video
SEA Games 2015
Kejadian yang menyita perhatian internasional terjadi pada SEA Games 2015. Saat itu, Timnas Voli Putri Indonesia bersua Filipina.
Pelatih timnas Filipina Roger Gorayeb ragu apakah Aprilia wanita tulen. Pasalnya, secara penampilan dan kemampuan fisik, Aprilia mirip laki-laki.
"Aprilia sangat kuat, itu seperti menempatkan seorang laki-laki dalam pertandingan wanita," kata Gorayeb
Filipina pun mengajukan protes resmi kepada panitia. Mereka bahkan meminta Aprilia menjalani pemeriksaan jenis kelamin terlebih dulu.
"Kami sudah mengajukan protes, terserah kepada manajer pertandingan untuk meneruskannya kepada federasi bola voli atau pengurus voli di sini," kata juru bicara wanita timnas voli Filipina kepada AFP.
Liga Bola Voli Indonesia (Livoli)
Empat tahun sebelumnya, atau tepatnya pada Liga Bola Voli Indonesia (Livoli) 2011, tim Popsivo Polwan yang jadi lawan Alko Bandung, klub Aprilia Manganang, juga melancarkan protes.
Selanjutnya pada Livoli 2013. Giliran Bank Jatim Surabaya dan Petrokimia Gresik yang melakukan protes.
Disadur dari: Liputan 6 (Achmad Yani Yustiawan/Harley Ikhsan, published 9/3/2021)