Bola.com, Turin - Megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo, gagal menutup dengan baik eksekusi tendangan bebas gelandang FC Porto, Sergio Oliveira, ketika menjadi pagar betis. Alhasil, Ronaldo menjadi yang paling disalahkan akibat gol tersebut.
I Bianconeri menghadapi Porto di Allianz Stadium pada laga leg kedua 16 besar Liga Champions, Rabu (10/3/2021) dini hari WIB. Menelan kekalahan 1-2 pada pertemuan pertama di Estadio do Dragao, 18 Februari lalu, Juventus bertekad untuk memetik kemenangan dan lolos ke perempat final.
Meski begitu, Juventus mendapat perlawanan sengit dari FC Porto. Juve kebobolan lebih dulu setelah Sergio Oliveira mencetak gol pada menit ke-19 lewat eksekusi penalti.
Namun, Juventus mampu bangkit dan berbalik unggul 2-1 berkat sepasang gol Federico Chiesa pada menit ke-49 dan 63'. Juve sebenarnya memiliki kesempatan untuk memperbesar skor, setelah Porto bermain dengan 10 orang akibat kartu merah yang diterima Mehdi Taremi pada menit ke-54.
Akan tetapi, skor 2-1 tetap bertahan hingga waktu normal berakhir. Agregat pun menjadi sama kuat dan laga dilanjutkan ke babak tambahan.
Pada menit ke-115, Sergio Oliviera kembali membobol gawang Juventus, kali ini lewat tendangan bebas. Adrien Rabiot berhasil mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-117 dan membawa Juve unggul 3-2.
Sampai laga usai, tidak ada gol tambahan yang tercipta. Kendati meraih kemenangan, Juventus tetap gagal lolos ke perempat final Liga Champions. Pasalnya, mereka kalah agresivitas gol tandang dari FC Porto (agregat 4-4).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kesalahan Cristiano Ronaldo
Mantan pelatih Juventus, Fabio Capello, menyoroti gol kedua Porto. Menurutnya, gol tersebut tercipta karena kesalahan Cristiano Ronaldo yang menempati pagar betis.
Kapten Timnas Portugal itu langsung memunggungi Sergio Oliveira untuk menghadap ke gawang. Alhasil, bola meluncur di antara celah kaki Ronaldo dan masuk ke gawang Juventus.
"Itu adalah kesalahan yang tidak bisa dimaafkan. Pada zaman saya, Anda memilih pemain yang menjadi pagar betis dan mereka bukan seseorang yang takut pada bola," kata Capello.
"Mereka takut pada bola dan melompat menjauh darinya, membalikkan punggung mereka. Itu tidak bisa dimaafkan," lanjutnya.
Sumber: Football Italia