Bola.com, Jakarta - Nama Ismed Sofyan tercatat sebagai pemain terlama yang terus menerus membela sebuah klub di Liga Indonesia dalam satu periode. Ia tercatat berkostum Persija Jakarta sejak 2002 sampai sekarang.
Aksi impresifnya sebagai bek kanan membuat Ismed Sofyan masuk dalam jajaran pemain papan atas Tanah Air. Pencapaian terbaiknya bersama tim Macan Kemayoran adalah trofi juara Liga 1 2018 dan Piala Presiden pada tahun yang sama.
Sejatinya, posisi awal yang dilakoni Ismed di lapangan hijau adalah sebagai striker. Ia bermain di posisi tersebut ketika menimba ilmu di sebuah SSB di Aceh dan berlanjut di Diklat PPLP Medan.
Ismed Sofyan pertama kali menjadi bek sayap ketika membela tim Pelajar Indonesia dalam sebuah turnamen di India pada 1997.
"Saat itu ada lima striker di tim pelajar. Pelatih pun menyarankan saya bermain sebagai bek kanan karena kebetulan di posisi itu masih kosong," kenang Ismed di channel Youtube Marc Klok.
Dinilai bermain baik sebagai bek sayap, Ismed pun paten di posisi itu di Timnas Indonesia. Mulai dari Timnas U-19 sampai Pra-Olimpiade 2000.
"Saya bermain sebagai bek di kedua sisi sayap. Tugas sebagai bek terus saya lakoni, termasuk pertama kali dipanggil Timnas Indonesia senior," kata Ismed.
Menariknya, meski dinilai bermain baik sebagai bek sayap, Ismed tetap diplot sebagai striker ketika memperkuat Persiraja Banda Aceh, tim pertamanya di level profesional. Jadi pada periode itu, Ismed jadi terbiasa bermain pada dua posisi, karena setiap ada pemanggilan Timnas Indonesia, ia dipatok sebagai bek sayap.
Ismed pertama kali berkostum Timnas Indonesia senior ketika usianya masih 21 tahun. Ketika di Timnas Indonesia senior, kemampuan Ismed sebagai bek sayap makin berkembang.
Timnas Indonesia saat itu dihuni dua bek sayap terbaik Tanah Air, yakni Anang Ma'ruf dan Aji Santoso. Nama terakhir kemudian jadi sosok idola dan anutannya.
"Saya masih mendapat masukan dan motivasi dari Aji," terang Ismed Sofyan.
Video
Terinspirasi Umpan Akurat David Beckham
Sebagai bek sayap yang agresif, Ismed Sofyan tercatat sebagai pemain yang paling sering berada di area lawan. Ia pun dikenal memiliki tendangan bebas dan umpan terukur yang memanjakan striker. Terkait kelebihannya ini, Ismed Sofyan mengaku terinspirasi dengan sosok David Beckham, mantan kapten Timnas Inggris yang besar bersama Manchester United dan Real Madrid.
"Saya sering menyaksikan video rekaman pertandingan Manchester United, di mana 80 persen gol berasal dari umpan sisis sayap yang dihuni David Beckham dan Ryan Giggs," ujar Ismed Sofyan.
Umpan kedua winger Manchester United itu memang memanjakan bagi striker-striker Manchester United saat itu, seperti Andy Cole, Dwight Yorke, Teddy Sheringham, dan Ole Gunnar Solskjaer.
"Saya sangat terinspirasi melihat rekaman itu. Saya pun bertekad untuk melakukan hal yang sama bersama tim yang saya bela," tegasnya.
Sebagai bek sayap, tentu tidak melulu soal teknik. Tapi, faktor fisik dan stamina juga menjadi penentu. Itulah mengapa Ismed Sofyan memiliki kiat tersendiri agar tetap menjadi yang terbaik sampai saat ini.
"Kuncinya adalah disiplin, kerja keras, istirahat yang cukup, dan menjaga pola makan," pungkasnya.
Baca Juga
Drama Timnas Indonesia dalam Sejarah Piala AFF: Juara Tanpa Mahkota, Sang Spesialis Runner-up
5 Wonderkid yang Mungkin Jadi Rebutan Klub-Klub Eropa pada Bursa Transfer Januari 2025, Termasuk Marselino Ferdinan?
Bintang-Bintang Lokal Timnas Indonesia yang Akan Turun di Piala AFF 2024: Modal Pengalaman di Kualifikasi Piala Dunia