Bola.com, Makassar - Ismed Sofyan sudah berkostum Persija Jakarta sejak 2002 sampai sekarang. Belasan tahun di tim yang sama membuat pria kelahiran 28 Agustus 1979 ini menyimpan banyak kenangan dan momen berkesan bersama skuat Macan Kemayoran. Terutama saat Persija meraih dua trofi juara pada tahun yang sama, yakni Piala Presiden dan Liga 1 2018.
Dalam channel youtube Marc Klok, Ismed Sofyan mengakui sukses pada 2018 adalah momen paling istimewa sepanjang kariernya. Apalagi pencapaian tertingginya bersama Persija itu ia raih saat usianya sudah 39 tahun.
Bagi Ismed Sofyan, momentum penting Persija sebelum meraih gelar Liga 1 2018 adalah ketika bermain imbang 2-2 tuan rumah PSM Makassar pada pekan ke-31 di Stadion Mattoanging. Seperti diketahui, Persija akhirnya bertengger di puncak klasemen akhir dengan 62 poin atau hanya unggul satu angka dari PSM. "Bagi saya, itu laga tersulit, sekaligus berkesan," kenang Ismed.
Trofi juara itu sekaligus menjadi jawaban penantian Ismed selama belasan tahun berkostum Persija. Sejatinya, ia nyaris mendapatkan trofi juara pada 2005. Pada saat itu, Ismed dan Persija menembus final pada dua event besar, yakni Liga Indonesia dan Copa Dji Sam Soe (Piala Indonesia).
Apalagi, laga final kedua event itu berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta yang dipadati puluhan ribu Jakmania, suporter fanatik Persija.
Namun, pada final Liga Indonesia 2005, 25 September silam, Persija takluk di tangan Persipura dengan skor 2-3 melalui babak tambahan waktu. Pada 19 November 2005, di tempat yang sama, skuat Persija harus tertunduk lesu setelah kalah dari Arema Malang dengan skor 4-3 di partai puncak Copa Dji Sam Soe.
Satu yang membesarkan hati Ismed Sofyan adalah Persija menembus final dua event itu dengan materi tak sementereng ketika Macan Kemayoran meraih trofi juara Liga Indonesia 2001 dan 2018, termasuk tidak diperkuat Bambang Pamungkas yang hengkang ke Selangor FA di Liga Malaysia.
Video
Gol Indah
Selama 18 tahun berkostum Persija di Liga Indonesia, Ismed Sofyan tercatat tampil dalam 370 partai dengan koleksi 17 gol. Ia pun menyimpan kenangan terkait koleksi golnya itu.
Pada Liga Indonesia 2005, ia mencetak gol dari jarak 40 meter saat Persija menjamu Persik Kediri di Stadion Lebak Bulus. "Itu gol terbaik sepanjang karier saya di dunia sepak bola," kata Ismed.
Sementara itu, Ismed juga mengungkapkan kenangan dirinya ketika nyaris hengkang dari Persija pada 2013. Saat itu, tim Macan Kemayoran dilanda krisis finansial yang membuat sejumlah pilarnya pindah ke tim lain, termasuk Bambang Pamungkas yang kemudian menerima tawaran Pelita Bandung Raya.
Ismed Sofyan pun sebenarnya sudah pamitan dengan manajemen dan suporter Persija setelah mencapai kesepakatan dengan manajemen Sriwijaya FC.
Tapi, dua hari sebelum terbang ke Palembang, Presiden Persija, Ferry Paulus menghubungi dan memintanya tetap di Macan Kemayoran.
"Setelah berdiskusi dengan keluarga, saya pun memutuskan tetap di Persija," terang Ismed.
Ismed pun menyimpan keinginan tetap di Persija saat gantung sepatu. Apalagi, saat ini ia sudah mengantongi lisensi pelatih A AFC.
"Saya masih harus belajar. Yang jelas tugas pelatih sangat berbeda dengan pemain," pungkas Ismed.
Baca Juga
Bursa Top Scorer BRI Liga 1 2024 / 2025: Gustavo Almeida Terdepan, Andalan Timnas Indonesia Siap Kasih Kejutan
Keren! Gelandang Timnas Indonesia Thom Haye Masuk Team of The Week Pekan ke-17 Liga Belanda
Pemain Termuda dalam Sejarah Timnas Indonesia Bersyukur Dipoles Pelatih Striker Bawaan Shin Tae-yong: Pengetahuan, Pembelajaran, Pengalaman