Bola.com, Jakarta - Jamie Carragher tidak sudi jika Liverpool harus berpisah dengan Jurgen Klopp. Menurutnya, bakal jadi keputusan yang tidak bijaksana jika manajemen klub buru-buru menghakiminya karena satu musim yang buruk.
Jurgen Klopp memang sedang ramai diisukan bakal hengkang musim ini. Kemerosotan performa yang drastis membuat namanya digadang-gadang bakal didepak Liverpool usai berakhirnya Liga Inggris 2020/2021.
Kendati demikian, Carragher menilai akan jadi preseden buruk jika Liverpool main pecat. Bukan tanpa alasan ia berkata demikian. Sebab ia tak yakin ada manajer pengganti yang sanggup memberdayakan The Reds laiknya Jurgen Klopp.
"Sebagai ahli strategi terkenal, John W. Henry akan selalu bertanya pada dirinya sendiri, 'siapa yang paling diuntungkan ketika Klopp meninggalkan Liverpool?'"
"Manchester City, Chelsea, Manchester United, Tottenham Hotspur dan Everton bakal berpesta menyambut kembalinya periode pra-Klopp dalam sejarah Anfield."
"Memberikan kritik boleh saja. Tapi tak perlu lah Liverpool memecat Jurgen Klopp," kata Carragher lagi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Sesuatu yang Wajar
Carragher mengatakan, apa yang dialami Liverpool belakangan ini cukup wajar. Sebab, banyak pemain kunci mengalami cedera, sehingga Jurgen Klopp tak mampu menampilkan performa maksimal.
"Tanpa pemimpin seperti Virgil Van Dijk, Jordan Henderson dan James Milner, ada kerapuhan mental di sana," ujar Carragher menambahkan.
“Tidak ada penggemar Liverpool yang saya kenal marah dengan Klopp. Mereka sangat ingin kembali ke Anfield untuk berterima kasih atas apa yang telah dia lakukan, dan membantunya melewati masa sulit ini secara pribadi dan profesional."
"Tidak ada orang lain yang bisa mencapai apa yang Klopp miliki sejak 2015, memberikan trofi dan memiliki kedekatan emosional dengan para penggemar. Itulah sebabnya, sebagai pendukung Liverpool, saya tidak ingin ada orang lain yang bertanggung jawab atas Liverpool, termasuk Pep Guardiola."
"Pengeluaran bersih Klopp selama waktunya di Anfield adalah 110 juta euro, jauh lebih sedikit dari Manchester City, United, Spurs, Arsenal, dan bahkan Everton selama periode yang sama."
Sumber: Goal International
Baca Juga