Tinggalkan PSM Jelang Piala Menpora, Ini Alasan Bayu Gatra

oleh Aditya Wany diperbarui 13 Mar 2021, 21:00 WIB
Pemain PSM Makassar, Bayu Gatra, saat melawan Kaya FC-Iloilo pada laga penyisihan Grup H Piala AFC di Stadion Madya, Jakarta, Selasa (10/3/2020). Kedua tim bermain imbang 1-1. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Surabaya - Pemain sayap Bayu Gatra Sanggiawan telah berpamitan kepada PSM Makassar melalui sebuah unggahan di akun instagramnya, Sabtu (13/3/2021). Dia mengakhiri kebersamaan dengan klub berjulukan Juku Eja itu sejak 2019.

Bayu Gatra kepada manajemen klub dan suporter PSM Makassar yang telah berjasa dalam perkembangan kariernya. Dia juga tetap mendoakan klub yang berdiri pada 1915 itu bisa terus meraih prestasi gemilang.

Advertisement

Mantan pemain Madura United menuturkan bahwa alasan keluarga membuatnya tidak lagi melanjutkan kerja sama dengan PSM Makassar. Selama ini, dia harus kerepotan bepergian dari Makassar ke Jember, kampung halaman keluarganya berasal.

“Orang tua dan keluarga meminta saya untuk tidak bermain di klub yang jauh lagi. Selama dua tahun ini, saya sudah jauh dari keluarga. Orang tua juga meminta saya main di Jawa saja,” kata Bayu Gatra kepada Bola.com, Sabtu malam.

Pemain berusia 29 tahun itu sebenarnya selama ini banyak berkarier di luar Jawa. Dia sempat berseragam Persisam Putra Samarinda (2011-2015) dan Bali United (2015-2016) sebelum membela PSM Makassar (2019-2020).

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Faktor Anak

Gelandang PSM Makassar, Bayu Gatra, mengangkat tangannya saat melawan Lao Toyota FC pada laga Piala AFC 2019 di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu (13/3). PSM menang 7-3 atas Lao. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Saat merantau ke Samarinda dan Bali, Bayu Gatra masih bujang sehingga lebih bebas untuk memilih klub yang ingin dibelanya. Tapi, sekarang dia sudah menikah dan memiliki anak. Dia juga ingin dekat dengan orang tuanya.

Meski sebentar, pemain asli Jember itu sendiri menjadi bagian penting PSM Makassar saat menjuarai Piala Indonesia 2018 yang dirah pada 2019. Titel itu menjadi yang pertama dalam 19 tahun setelah terakhir menjadi kampiun Divisi Utama 2000.

“Alhamdulillah saya sempat membawa PSM juara. Itu termasuk sejarah, selama 19 tahun mengakhiri puasa gelar. Itu jadi kenangan berharga dalam perjalanan karier saya,” imbuh mantan pemain Timnas Indonesia itu.

Dengan statusnya ini, Bayu Gatra kini mulai dikaitkan dengan sejumlah klub Indonesia lainnya. Satu di antaranya adalah Madura United, yang pernah dibelanya pada 2016-2018, dikabarkan sedang mendekatinya.