Bola.com, Jakarta - Pembaca setia Bola.com ada yang masih ingat permainan kasti? Banyak dari kita pasti pernah memainkan olahraga yang konon sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan Jepang lho, sehingga dianggap sebagai satu di antara yang tertua di Indonesia.
Permainan kasti relatif murah, mudah, dan bisa diikuti banyak orang. Jadi, olahraga ini cocok buat teman-teman yang butuh kegiatan dengan banyak peserta, walau sebenarnya kalau buat fun sedikit saja sudah bisa, kok.
Biasanya, permainan kasti sering dipakai dalam kegiatan olahraga setingkat SD dan SMP karena dapat mengasah kemampuan motorik serta kerja sama. Tapi yang terpenting, olahraga ini sangat menyenangkan sehingga mampu menciptakan kondisi menyehatkan, baik fisik maupun psikologis.
Olahraga ini mirip dengan softball dan baseball, tapi permainan kasti memiliki perbedaan mendasar, mulai dari teknik hingga peraturan. Dibutuhkan dua regu atau tim, di mana satu tim terdiri dari 12 orang.
Secara garis besar, teknik dasar permainan kasti dibagi menjadi tiga aspek utama, yakni melempar (throwing), memukul (hitting), dan menangkap bola (fielding). Berikut ini Bola.com mengulasnya:
Video
Teknik Dasar
Melempar
Pemain yang ditunjuk sebagai pelempar haruslah memiliki keseimbangan yang baik. Selain itu, kekuatan otot bahu juga sangat menentukan bagus tidaknya lemparan bola.
Dalam permainan kasti, ada tiga teknik khusus, dimulai dari lemparan bola mendatar. Posisi tubuh harus tegak dan pandangan mata fokus ke target.
Sama dengan lemparan mendatar, lemparan bola ke bawah juga mengharuskan posisi badan tegak, namun arah bola mesti ke bawah. Sementara untuk lemparan bola melambung, badan sedikit condong ke belakang, lalu menempatkan bola ke atas sembari memperhitungkan posisi lawan.
Memukul
Memukul mungkin jadi peran yang paling menarik dalam permainan kasti. Kendati begitu, pemukul harus piawai mengatur dan mengendalikan koordinasi antara tangan dan mata.
Selain itu, pemukul harus cermat menentukan ke mana bola akan diarahkan. Sehingga, bola tidak mudah ditangkap oleh kubu lawan.
Menangkap
Menangkap bola hasil pukulan lawan juga tidak semudah kelihatannya. Penangkap haruslah cermat dan teliti dalam memperkirakan ke mana arah bola.
Jika berhasil ditangkap, ia juga mesti cepat melempar bola ke arah base. Jadi, penangkap bola juga harus memiliki skill bagus dalam melempar.
Baca Juga
TC Timnas Indonesia di Bali untuk Piala AFF 2024 Diundur Setelah Pilkada, Dimulai 28 November 2024
Dari 33 Pemain di Piala AFF 2024, 23 di Antaranya Belum Punya Caps untuk Timnas Indonesia
Mengenal Alfan Suaib, Rivaldo Enero, dan Armando Obet Oropa, 3 Pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 yang Baru Kali Ini Dipanggil