Jelang Piala Menpora: Pemain Asing Madura United Berstatus Trial, Kontrak Permanen Masih Tanda Tanya

oleh Aditya Wany diperbarui 16 Mar 2021, 23:30 WIB
Madura United mengonfirmasi Hugo Gomes Dos Santos atau yang akrab disapa Jaja, asal Brasil sebagai pengganti Bruno Matos di Piala Menpora 2021. (dok. Madura United)

Bola.com, Bangkalan - Madura United telah melengkapi slot pemain asing untuk Piala Menpora 2021. Mereka baru saja mendatangkan gelandang asal Brasil, Hugo Gomes dos Santos Silva, atau yang akrab disapa Jaja.

Pihak klub telah mengonfirmasi kedatangan pemain berusia 25 tahun itu. Namun, pelatih Madura United, Rahmad Darmawan, mengungkapkan Jaja tidak langsung ditawari kontrak oleh manajemen klub.

Advertisement

“Jaja kami lihat dulu. Kalau trial mungkin juga tidak di Piala Menpora, mungkin dalam sesi latihan bisa dilihat seperti apa,” kata pria yang akrab disapa RD itu.

“Nanti kami putuskan apakah dikontrak setelah melihat performanya di latihan ataukah di fase grup Piala Menpora. Tapi, kami belum bisa sampaikan batas waktu trial sampai Piala Menpora atau kapan,” imbuhnya.

Nama Jaja memang masih belum begitu akrab bagi pecinta sepak bola nasional. Dia memang belum pernah berkarier di Indonesia, alias Madura United adalah klub pertamanya. Jaja lebih banyak menghabiskan kariernya di negara asalnya, Brasil.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Perkuat 3 Klub Brasil

Madura United Logo (Bola.com/Adreanus Titus)

Pemain berpostur 178 itu tercatat pernah membela Timnas Brasil U-20. Jaja meniti karier junior bersama klub papan atas Negeri Samba, Flamengo. Selain itu, terdapat tiga klub Brasil yang juga pernah dibelanya.

Tiga klub Brasil tersebut adalah Avai FC, Tombense, dan Vila Nova FC. Meski demikian, dia sempat membela Flamengo di lima periode yang berbeda. Sayang, dia tidak menjadi bagian tim saat Flamengo menjuarai Serie A Brasil 2020.

Sebelum bergabung Madura United, Jaja tercatat pernah berkarier di Swedia dengan berseragam Kalmar FF. Sayang, kariernya di negara Skandinavia itu kurang berjalan baik karena Kalmar hampir terdegradasi dari kasta teratas di musim 2020.