5 Pemain Hebat Arsenal yang Kerap Diremehkan

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 10 Nov 2024, 14:15 WIB
Arsenal akan mencari sosok direktur olahraga untuk mengurusi transfer dan kontrak pemain. (Doc. Arsenal)

Bola.com, Jakarta - Arsenal, seperti banyak klub top lainnya, dari masa ke masa selalu disinggahi seabrek pemain terbaik.

Para pemain luar biasa ini telah membantu klub meraih banyak trofi selama bertahun-tahun, membantu Arsenal menjadi salah satu klub paling sukses di Liga Inggris.

Advertisement

Beberapa nama pemain telah mendapatkan pengakuan luas atas kontribusinya terhadap kesuksesan Arsenal selama bertahun-tahun. Di sisi lain juga ada deretan pemain berkontribusi besar namun kerap diremehkan karena beberapa alasan.

Berikut ini pemain dengan status pahlawan tanpa tanda jasa di Arsenal.

Video

2 dari 6 halaman

Gilberto Silva

Gilberto Silva menjadi pencetak gol tercepat ketiga di Liga Champions saat masih bermain untuk Arsenal. (CHRIS YOUNG / AFP)

Setelah kampanye Piala Dunia FIFA 2002 yang luar biasa untuk Brasil, Arsenal dengan cepat mengakuisisi Gilberto Silva dari klub Brasil, Atletico Mineiro.

Bermain bersama Patrick Vieira, Silva dengan cepat menjadi pemain kunci di lini tengah Arsenal. Dia sering menjadi jangkar pertahanan The Gunners, duduk dalam untuk memadamkan bahaya apa pun, sementara Vierra menyerang ke depan untuk bergabung dalam sistem permainan ofensif yang digeber Arsene Wenger.

Penggemar Arsenal sangat senang dengan kemampuannya untuk memberikan perlindungan pertahanan yang solid jauh di atas lapangan.

Gilberto Silva menginspirasi Arsenal meraih kemenangan Piala FA atas Southampton di musim pertamanya di klub.

Musim berikutnya, ia memainkan peran kunci dalam perjalanan 'tak terkalahkan' Arsenal di liga, tampil dalam 46 pertandingan untuk klub di seluruh kompetisi.

Pada 2008, Silva pindah ke klub Yunani Panathinaikos seharga € 2,5 juta, mengakhiri masa bakti enam tahunnya di Emirates.

3 dari 6 halaman

Ray Parlour

Mantan pemain Arsenal, Ray Parlour, menyapa penggemarnya di Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (29/4/2017). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Ray Parlour naik pangkat di akademi Arsenal dan menjalani debutnya di tim utama dalam kekalahan 0-2 melawan Liverpool pada Januari 1992.

Parlour menunjukkan kilatan kecemerlangan dalam empat musim pertamanya di klub, dengan keuletan dan tingkat kerjanya di lini tengah. Ia makin kinclong setelah Arsene Wenger datang.

Bermain bersama Patrick Vieira, mantan pemain tim nasional Inggris itu menjadi pemain kunci bagi Wenger baik di dalam maupun di luar lapangan.

Dia terkenal karena mencetak screamer jarak jauh, dan penampilan lini tengahnya yang sensasional membuatnya mendapat julukan 'Romford Pele'.

Parlour membuat 450 penampilan untuk Arsenal dan memimpin klub itu meraih banyak trofi, termasuk tiga gelar Premier League dan empat Piala FA, sebelum pindah ke Middlesbrough pada 2004.

4 dari 6 halaman

Nacho Monreal

Nacho Monreal (Dok. Arsenal)

Nacho Monreal mungkin bukan bek paling mencolok atau paling mantap dalam sejarah Arsenal, tetapi dampak yang dia miliki dalam skuad sangat luar biasa.

Setelah menghabiskan dua tahun dengan klub Spanyol Malaga, Monreal pindah ke Arsenal pada 2013 dengan kesepakatan € 10 juta.

Pemain asal Spanyol satu ini memainkan peran kunci untuk menginspirasi Arsenal meraih kemenangan Piala FA pada 2015. Ia mencetak gol pembuka melawan Manchester United di perempat final, dalam perjalanannya untuk mengangkat gelar.

Nacho juga mencetak gol brilian dalam pertandingan semifinal melawan Manchester City pada 2017, dan Arsenal kemudian mengangkat gelar dengan kemenangan 2-1 atas Chelsea.

Monreal pindah ke Real Sociedad pada Agustus 2019 setelah menjalani enam tahun yang mengesankan di Emirates.

5 dari 6 halaman

Nwankwo Kanu

Nwankwo Kanu, sang striker asal Nigeria yang pernah memperkuat Arsenal (1998-2004), West Bromwich Albion (2004-2006) dan Portsmouth (2006-2012) mampu mencetak 17 gol selama menjadi pemain pengganti dengan rasio 159,1 menit per gol. (AFP/Odd Andersen)

Membangun reputasi di tim Italia, Inter Milan, Nwankwo Kanu diakuisisi Arsenal untuk menggantikan Nicolas Anelka yang pergi.

Kanu mungkin tidak mencapai ketinggian Thierry Henry atau Bergkamp, tapi dia adalah pahlawan kultus di klub dan juga yang sangat dihormati.

Hattricknya selama 15 menit melawan Chelsea akan selalu segar dalam ingatan para penggemar Arsenal. Striker Nigeria sendirian membalikkan permainan untuk memberi The Gunners kemenangan dari ketertinggalan dua gol.

Striker itu adalah salah satu pemain paling berprestasi untuk bermain untuk Arsenal, memenangkan Liga Champions bersama Inter, Piala UEFA, satu gelar Liga Inggris, tiga Piala FA, dan satu Medali Emas Olimpiade.

Secara individu, ia juga memenangkan dua penghargaan Pemain Terbaik Afrika.

6 dari 6 halaman

Lukas Podolski

Penyerang baru Antalyaspor, Lukas Podolski bersama rekan-rekannya melakukan pemanasan saat mengikuti latihan di Antalya, Turki (27/1/2020). Sebelumnya, Podolski bermain selama tiga tahun bersama klub Jepang, Vissel Kobe. (AP Photo)

Arsenal mengontrak Lukas Podolski dari tim Bundesliga Koln seharga € 15 juta Pada tahun 2012, bersama Olivier Giroud dan Santi Cazorla.

Bermain untuk Bayern Munchen dan Koln sebelum pindah, Podolski terbukti menjadi pencetak gol yang bisa diandalkan The Gunners. Namun, dia kesulitan untuk menentukan tempatnya di starting XI di bawah Arsene Wenger.

Penyerang tengah Jerman sering bermain di luar posisinya dan melebar di sayap. Namun, itu tidak menghentikannya untuk mencetak 31 gol yang mengesankan dan menciptakan 17 assist dalam 81 penampilan untuk Arsenal.

Dia terkenal karena serangan kaki kirinya yang berbisa, yang dia cetak banyak untuk Arsenal.

Lucas Podolski akhirnya dipinjamkan ke raksasa Serie A Inter Milan pada 2015, sebelum menyelesaikan kepindahan € 2,5 juta ke klub Turki Galatasaray setahun kemudian.

Sumber: Sportskeeda

Berita Terkait