Atlet Bulutangkis Indonesia Diminta Mundur dari All England 2021, Loh Kenapa?

oleh Rizki Hidayat diperbarui 18 Mar 2021, 07:25 WIB
Aksi Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon pada semifinal All England 2020, Sabtu (14/3/2020). (PBSI)

Bola.com, Jakarta - Kabar kurang mengenakkan menimpa tim bulutangkis Indonesia di ajang All England 2021. Anthony Ginting dkk. diminta untuk mundur dari turnamen level super 1000 itu akibat berada satu pesawat dengan penumpang yang dinyatakan positif COVID-19.

Hal tersebut diketahui dari unggahan di media sosial Marcus Gideon. Pasangan Kevin Sanjaya di nomor ganda putra itu mengungkapkan tim Indonesia, baik itu pemain dan pelatih diminta mundur dari kompetisi.

Advertisement

Marcus pun mempertanyakan keputusan BWF tersebut. Sebab sebelumnya, tujuh orang sempat dinyatakan positif hingga membuat jadwal pertandingan All England harus diundur.

Ketujuh orang tersebut beberapa di antaranya adalah asisten pelatih Denmark, Thomas Stavngaard, tiga pemain India, dan satu staf pelatih India. Namun, setelah menjalani tes ulang, ketujuh orang itu dinyatakan negatif dan diizinkan untuk ikut bertanding di ajang All England.

"Malam ini kami terkejut mendengar berita bahwa kami (pemain dan ofisial Indonesia) harus ditarik dari All England, karena penumpang tidak dikenal yang menjalani tes diketahui postif COVID-19, dan berada satu penerbangan dengan kami," tulis Marcus di akun Instagram resminya.

"Harus diperhatikan bahwa BWF telah gagal dalam mengatur masalah ini. Sebelum penerbangan, semua tim Indonesia telah dinyatakan negatif dan kami juga dites ulang pada saat kami tiba di hotel," lanjutnya.

"Beberapa dari Anda mungkin memperhatikan jika pertandingan hari ini ditunda, setelah sebelumnya tujuh kasus positif mereka temukan di anggota tim lain (negara lain). Setelah mereka dites ulang, hasilnya semua dinyatakan negatif," lanjutnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Menuntut Keadilan BWF

Ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon menjajal lapangan Utilita Arena Birmingham, Inggris, tempat bertandingan All England 2021, Selasa, 16 Maret. (foto: PBSI)

Marcus Gideon pun meminta BWF untuk bersikap adil dengan tim Indonesia. Menurutnya, tim Indonesia juga harus mendapatkan tes ulang dan tidak langsung dinyatakan harus mundur dari All England.

"Jadi mengapa kami tidak juga tidak bisa mendapatkan keadilan yang sama di sini? Dan jika ada aturan ketat untuk memasuki wilayah Inggris karena COVID, BWF seharusnya sudah mendaftarkan sistem bubble yang menjamin keamanan kami," lanjutnya.

Dengan kejadian ini, Marcus Gideon mempertanyakan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh otoritas BWF serta penyelenggara All England. Dia juga tak lagi percaya dengan hasil tes COVID-19 yang dilakukan karena bisa berubah hanya dalam waktu satu hari.

"Pemain harus menjalani karantina sebelum acara. Agar adil, orang yang telah dites positif harus menjalani tes lain," tutur Marcus.

"Kami benar-benar tidak percaya lagi pada tes COVID yang mereka jalankan. Karena seperti yang Anda semua ketahui semua tujuh kasus positif bisa berubah menjadi kasus negatif hanya dalam satu hari," tutur Marcus.

Hingga berita ini dimuat, masih belum ada pernyataan resmi dari BWF dan Federasi Bulutangkis Inggris terkait keikutsertaan tim Indonesia di All England 2021.