Tim Bulutangkis Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021, Tunggal Putra Denmark Prihatin

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 18 Mar 2021, 15:45 WIB
Tunggal putra Denmark, Hans-Kristian Solberg Vittinghus, saat melawan wakil Indonesia, Jonatan Christie, pada Indonesia Open 2019 di Istora, Jakarta, Kamis (18/7). Jonatan menang 22-20, 21-13. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Permasalahan yang menimpa tim bulutangkis Indonesia hingga harus dipaksa mundur dari All England 2021 mengundang simpati dari tunggal putra Denmark, Hans-Kristian Solberg Vittinghus. Runner-up Thailand Open 2020 itu merasa terkejut dengan kabar harus mundurnya satu rombongan pemain bulutangkis Indonesia dari turnamen di Birmingham itu.

Kabar tidak menyenangkan datang dari Birmingham setelah para pemain Indonesia dipaksa mundur dari turnamen All England 2021 karena ada informasi dari National Health Service (NHS) atau layanan kesehatan masyarakat Britania Raya terkait adanya satu penumpang yang terinfeksi COVID-19 di dalam pesawat yang juga ditumpangi oleh para pemain dari Indonesia.

Advertisement

Ketika informasi tersebut disampaikan, sejumlah pebulutangkis Indonesia sudah bertanding, di antaranya ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, serta tunggal putra Jonathan Ginting.

Sementara pemain lain yang baru akan bertanding, seperti Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, serta Anthony Sinisuka Ginting, gagal bertanding karena diharuskan melakukan isolasi mandiri hingga 23 Maret mendatang.

Kabar ini sontak membuat tunggal putra Denmark, Hans-Kristian Solberg Vittinghus, terkejut. Pebulutangkis Denmark itu mendapatkan kabar setelah memenangi pertandingan atas tunggal putra Israel, Misha Zilberman, dengan skor 21-16 dan 21-19.

"Menguap atau berselebrasi? Saya sendiri tidak yakin karena saya merasa lelah dan merasa lambat di lapangan pada malam ini. Akhirnya menang meski tidak abgus. Kita coba lagi besok di putaran kedua All England melawan Lee Zii Jia. Kabar yang gila ketika saya keluar dari lapangan karena seluruh tim Indonesia terpaksa mundur. Saya merasa sangat prihatin terhadap mereka," tulis Vittinghus dalam postingan terbaru di Instagram miliknya.

 

Video

2 dari 2 halaman

Kronologi

All England. (All England)

Enam wakil Indonesia dijadwalkan menjalani pertandingan pada hari pertama All England 2021 di Birmingham Arena, Rabu (17/3/2021) waktu setempat.

Tiga di antaranya yakni Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Jonathan Christie, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berhasil meraih kemenangan dan lolos ke fase selanjutnya.

Namun, selepas Ahsan/Hendra bertanding, tiga wakil Indonesia lainnya diminta untuk tak menjalani laga dan dinyatakan kalah WO. Ketiganya adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, serta Anthony Sinisuka Ginting.

Gagal menjalani pertandingan di All England 2021, Fajar Alfian, Melati Daeva, dan Anthony Ginting meluapkan kekesalan di akun media sosial. Mereka meminta BWF untuk bertanggung jawab atas permasalahan tersebut.

 Belakangan diketahui seluruh tim bulutangkis Indonesia diharuskan menjalani isolasi mandiri selama 10 hari. Pasalnya, sejumlah atlet, pelatih, dan ofisial Indonesia berada satu pesawat dengan penumpang yang diketahui positif terpapar COVID-19.

Ketika itu, tim Indonesia menumpang pesawat Turkis Airlines dengan rute penerbangan Istanbul menuju Birmingham, Inggris. Berdasarkan keterangan resmi dari PBSI, seluruh tim Indonesia bakal menjalani isolasi mandiri di Crowne Plaza Birmingham.

"Seluruh Tim Indonesia dipaksa harus mundur dari turnamen Yonex All England 2021 dan tidak dapat melanjutkan pertandingan. Hal ini dikarenakan, saat penerbangan dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3/2021) lalu, terdapat penumpang yang terkena COVID-19. Namun, kami pun tidak diberi tahu siapa, berapa orang, dan dari mana asal orang yang positif tersebut," bunyi keterangan resmi PBSI di akun Instagram @badminton.ina.

"Sesuai dengan regulasi pemerintah Inggris, jika berada pada satu pesawat yang sama dengan orang yang positif COVID-19, maka diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari. Sehingga, tim Indonesia dipaksa mundur dan melakukan isolasi sampai tanggal 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre, terhitung 10 hari sejak kedatangan tim ke Birmingham pada Sabtu (13/3) lalu."

 Keputusan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) untuk menarik mundur Tim Indonesia dari All England 2021 mendapat protes keras dari ganda putra Marcus Gideon. Menurutnya, BWF telah bersikap tidak adil.

Seperti diketahui, jadwal All England harus diundur selama beberapa jam setelah ada tujuh orang yang positif terpapar COVID-19. Ketujuh orang tersebut beberapa di antaranya adalah asisten pelatih Denmark, Thomas Stavngaard, tiga pemain India, dan satu staf pelatih India.

Namun, setelah menjalani tes ulang, ketujuh orang itu dinyatakan negatif dan diizinkan untuk ikut bertanding di ajang All England.

"Jadi mengapa kami tidak juga tidak bisa mendapatkan keadilan yang sama di sini? Dan jika ada aturan ketat untuk memasuki wilayah Inggris karena COVID, BWF seharusnya sudah mendaftarkan sistem bubble yang menjamin keamanan kami," tulis Marcus di akun Instagramnya.

Berita Terkait