Bola.com, Jakarta - Manchester United dikenal kerap menyulap pemain yang biasa-biasa saja menjadi bintang, terutama di era Sir Alex Ferguson. Setan Merah juga sering berhasil memaksimalkan bakat seorang pemain sehingga menjelma menjadi spektakuler.
Salah satu contohnya adalah Cristiano Ronaldo. Pemain asal Portugal itu sudah menunjukkan menyimpan bakat luar biasa ketika diboyong dari Sporting Lisbon ke Manchester United.
Perlahan tapi pasti Ferguson menyulap Ronaldo menjadi bintang luar biasa, bahkan hingga memenangi Ballon d'Or. Dia dijual ke Real Madrid pada 2009 dengan memecahkan rekor transfer dunia saat itu.
Namun, bukan berarti MU selalu sukses beraktivitas di bursa transfer. Tak jarang, pemain yang direkrut malah flop dan akhirnya malah memboroskan uang saja.
Berikut ini tujuh rekrutan Manchester United yang paling flop di era Premier League, seperti dilansir dari berbagai sumber, Minggu (21/3/2021).
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
7. Kleberson (Rp129 Miliar)
Kleberson didatangkan ke Old Trafford pada musim panas 2003. Karier Kleberson sangat mirip dengan Djemba-Djemba, ketimbang Cristiano Ronaldo.
Nama Kleberson melambung setelah memainkan peran kunci di Timnas Brasil dalam menjuarai Piala Dunia 2002. Penampilannya selama turnamen itu menarik minat banyak klub Eropa dan MU menjadi pemenangnya. Tapi, mungkin MU belakangan menyesali keputusannya itu.
Kleberson hanya membuat 20 penampilan selama dua tahun untuk Setan Merah sebelum dijual ke Besiktas.
6. Radamel Falcao (Rp119 Miliar, Pinjaman)
Perjudian yang tidak membuahkan hasil. Saat itu, Radamel Falcao punya reputasi sebagai salah satu penyerang terbaik dunia yang bersinar di Porto, Atletico Madrid, dan Monaco.
Namun, selama musim debutnya pada 2013/2014 ia mengalami kerusakan ligamen anterior pada Januari, yang membuatnya absen dari Piala Dunia musim panas itu.
Dia menjalani masa peminjaman dii United pada hari tenggat bursa transfer musim panas (2 September 2014). Setan Merah harus membayar gajinya 265.000 pounds per pekan.
MU juga memiliki opsi untuk membelinya seharga 43,5 juta pounds pada akhir masa pinjaman, tetapi klausul itu tidak diambil karena Falcao kesulitan di Inggris.
Dia hanya mencetak dua gol dalam 29 penampilan untuk MU.
5. Juan Sebastian Veron (Rp559 Miliar)
Juan Sebastian Veron digadang-gadang mampu mengembalikan dominasi Manchester United di Eropa. Bayangkan saja barisan lini tengah yang dihuni Juan Sebastian Veron bersama Paul Scholes dan Keane, tampak sangat menggiurkan bagi tim mana pun.
Veron digaer dari Lazio dengan harga 28,1 juta pounds atau setara Rp559 miliar pada 2001. Harganya sangat mahal untuk standar waktu itu.
Dia tampak menjanjikan di awal dengan menyumbangkan empat gol dalam delapan pertandingan pertamanya, dan bahkan memenangkan penghargaan Pemain Terbaik Liga Inggris pada September.
Namun, ia segera mulai kesulitan mengatasi tuntutan tinggi ala sepak bola Inggris dan menjadi pemain mewah dalam formasi Ferguson. Situasi seperti itu tidak terjadi ketika ia tampil di Eropa. Veron dengan mudah melebur dengan pola 4-5-1 di Liga Champions, tetapi skema 4-4-2 di Inggris terkadang membuatnya terekspos.
Setelah dua musim, Ferguson tak mau lagi rugi dan menjualnya ke Chelsea seharga 15 juta pounds.
4. Bebe (Rp147 Miliar)
Fakta Bebe dikontrak oleh Manchester United tanpa Ferguson melihat aksinya secara langsung sangat mengkhawatirkan. Kesalahan itu diakui Ferguson di kemudian hari.
Setan Merah berharap mendapatkan The Next Ronaldo ketika mendatangkannya tiba-tiba dari klub Portugis Vitoria de Guimaraes pada 2010.
Bebe membuat tujuh penampilan di musim pertamanya. Namun, setelah itu dia tidak pernah diturunkan dalam tiga tahun berikutnya. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya dengan status pinjaman.
3. Massimo Taibi (Rp89,6 Miliar)
Massimo Taibi bergabung dengan United pada 1999 seharga 4,5 juta pounds atau setara Rp89,6 miliar, setelah Peter Schmeichel yang legendaris pergi. Tetapi, ia kembali ke Italia pada tahun berikutnya setelah hanya memainkan empat pertandingan bersama tim utama.
Taibi memulai kiprahnya dengan cukup baik di Setan Merah, menjadi pemain terbaik dalam kemenangan 3-2 melawan Liverpool.
Tapi kemudian datang kejutan buruk melawan Southampton yang berkesudahan imbang 3-3. Itu bukan pertandingan terakhirnya, karena Taibi juga tampil dalam kekalahan 0-5 kontra Chelsea.
Tetapi terlepas dari kebobolan lima gol melawan Chelsea, kiper berusia 51 tahun itu selalu dikenal blundernya melawan Southampton.
2. Angel Di Maria (Rp1,1 Triliun)
Pada Agustus 2014, Angel di Maria diboyong dengan biaya transfer sebesar 59,7 juta pounds (setara Rp1,1 triliun) dari Real Madrid pada 2014. Di usianya yang baru 26 tahun, pemain Argentina itu telah memainkan peran kunci musim sebelumnya saat El Real memenangkan Liga Champions untuk ke-10 (La Decima).
Dia mengawali kariernya di Old Trafford dengan baik, menyumbangkan satu gol dan satu assist dalam tiga dari empat pertandingan pertamanya.
Tetapi setelah dimainkan di enam posisi berbeda, termasuk gelandang tengah dan striker, ia mengalami kesulitan di dalam dan luar lapangan sekitar periode Tahun Baru.
Di Maria dan keluarganya menjadi korban percobaan perampokan pada Januari 2015, menyebabkan mereka semua merasa tidak nyaman di Inggris.
Dua bulan kemudian dia diusir keluar lapangan saat Manchester United dikalahkan Arsenal di perempat final Piala FA. Setelah itu dia tidak dimainkan lagi sampai pertandingan terakhir musim itu di Hull, hanya tertatih-tatih karena cedera hamstring setelah menit ke-23.
Dia kemudian bergabung dengan Paris Saint-Germain, dan masih bertahan hingga saat ini.
1. Alexis Sanchez
Tidak diragukan lagi, Alexis Sanchez menempati posisi pertama di daftar ini. Setelah semua kemeriahan yang mengiringi kedatangannya - ingat video piano #WelcomeAlexis - kiprahnya di Old Trafford benar-benar sebuah catatan yang mengecewakan.
Bergabung dari Arsenal pada 2018, banyak hal yang membuat Setan Merah mampu membujuknya menjauh dari cengkeraman 'tetangga berisik' Manchester City.
Namun, City tertawa terbahak-bahak karena Sanchez menjadi bencana di Old Trafford.
Lima gol dalam 45 pertandingan gaji 560.000 pounds per adalah pekan adalah bisnis yang buruk dari hierarki United. Dia mencetak gol setiap 555 menit dan cedera selama total 124 hari selama waktunya di MU.
Dia akhirnya pergi pada Agustus 2020 dengan status bebas transfer ke Inter Milan.
Sumber: Daily Mail, Give Me Sport