Bola.com, Makassar - Nama Kelana Noah Mahessa mulai jadi sorotan publik sepak bola Indonesia ketika dipanggil oleh Shin Tae-yong untuk mengikuti pemusatan latihan Tim Nasional U-19 di Kroasia, Oktober 2020 silam.
Hanya dua hari setiba di Kroasia, Kelana Noah Mahessa langsung ditampilkan sebagai starter saat Timnas U-19 mengalahkan Hajduk Split U-19 dengan skor 4-0, 20 Oktober 2020.
Aksinya sebagai gelandang bertahan mendapat pujian dari Shin Tae-yong usai pertandingan. Kelana dinilai mampu beradaptasi cepat dengan strategi yang diterapkan arsitek asal Korea Selatan itu. Peluangnya pun terbilang besar untuk masuk skuad Timnas U-19 pada Piala Dunia U-20.
Tapi, keputusan FIFA untuk menunda pegelaran ini sampai 2023 membuat pria kelahiran 30 Januari 2001 ini harus mengubur mimpinya karena usianya sudah lewat. Meski peluang tampil di Piala Dunia U-20 tertutup, Kelana Noah Mahessa tak patah arang.
Ia pun merajut ambisi bermain di jenjang lanjutan Timnas Indonesia dengan fokus meningkatkan kemampuannya bersama klub kasta keempat Liga Jerman, Bonner SC.
Di klub ini, Kelana Noah Mahessa mulai mendapat tempat sebagai pemain starter. "Saya ingin bermain di Timnas U-23," ujar Kelana di channel Youtube Yussa Nugraha.
Bagi Kelana, Bonner SC adalah tempat terbaik untuk mengasah kemampuannya sebagai pesepak bola profesional. Ia bergabung di klub itu sejak 2016. Sebelumnya, ia tercatat sebagai pemain Akademi FC Koln.
"Saya menyukai sepak bola sejak kecil. Pada usia 4-5 tahun, saya sering bermain di lapangan atau halaman di sekitar rumah bersama adik dan ayah," kenang Kelana.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Sempat Cedera dan Kini Sudah Percaya Diri Lagi
Adik dari Kelana Noah Mahessa, Fynn Jeremy Mahessa juga kini tercatat sebagai pemain Bonner SC. Sebelum ke Akademi FC Koln, Kelana pernah mendapatkan ilmu sepak bola dasar pada sejumlah tim amatir di sekitar tinggalnya.
Setelah mengikuti berbagai turnamen usia dini, bakat Kelana akhirnya terpantau oleh tim pemandu bakat Akademi FC Koln.
"Saya bergabung di Akademi FC Klon selama enam tahun. Di situ, saya mendapat kesempatan bertanding menghadapi tim besar di level U-15 seperti Paris Saint Germain dan Bayern Muenchen," terang Kelana.
Karier sepak bola sempat terhenti akibat cedera punggung yang dialaminya. Ia harus istirahat selama enam bulan untuk memulihkan cederanya itu.
Setelah pulih itu, namanya tak masuk lagi di Akademi FC Koln. Namun, pada periode itu ada tawaran dari Bonner SC yang ingin memakai jasanya.
Mulai mendapat tempat sebagai starter di Bonner SC sejak Desember 2020 membuat Kelana lebih percaya diri berkarier di sepak bola. Ia pun bertekad untuk terus mengasah kemampuannya. Sebagai gelandang tengah, Kelana dinilai memiliki tendangan dan umpan yang akurat.
"Saya ingin bermain di level tertinggi. Itulah mengapa saya berusaha keras untuk meningkatkan fisik, kecepatan dan kekuatan dalam latihan," kata Kelana.
Tampil di Liga 1
Pada kesempatan ini, Kelana Noah Mahessa tidak menampik dirinya berkeinginan bermain di Liga 1 suatu saat nanti. Sejatinya, Kelana sudah pernah menjalani trial di Persela Lamongan pada 2019. Tapi, ia dan Persela tak berjodoh.
"Cara bermain tim Indonesia berbeda dengan Jerman dan Eropa. Di Indonesia lebih mengandalkan permainan cepat dan intens," kisahnya.
Menurutnya bermain di Liga 1, juga bisa sebagai pembuka jalan dirinya bermain untuk timnas Indonesia.
"Tapi, untuk saat ini, saya fokus dulu bersama Bonner SC," pungkas Kelana yang juga tengah menempuh pendidikan jurnalistik olahraga pada sebuah universitas di Jerman.
Sumber: channel Youtube Yussa Nugraha
Baca Juga
Mengulas Rapor Buruk Shin Tae-yong di Piala AFF: Belum Bisa Bawa Timnas Indonesia Juara, Edisi Terdekat Bagaimana Peluangnya?
Bung Towel Sebut Evaluasi terhadap STY Bisa Jadi Kunci Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026: PSSI Jangan Lembek Dong
Media Vietnam Sebut Skuad Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Menakutkan: Ada Pemain Diaspora, Tetap Lebih Kuat daripada The Golden Star