Disingkirkan dari All England, Tim Bulutangkis Indonesia Termotivasi Berprestasi di Olimpiade 2020

oleh Rizki Hidayat diperbarui 22 Mar 2021, 22:06 WIB
Ganda Putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, melakukan selebrasi saat melawan wakil Denmark, Maiken Fruergaard/Sara Thygesen, pada laga final Daihatsu Indonesia Masters 2020 di Istora, Jakarta, Minggu (19/1). Greysia/Apriyani menang 18-21, 21-11, dan 23-21. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Tim Bulutangkis Indonesia dipaksa mundur di All England 2021. Gagal berlaga di turnamen level Super 100 itu justru membuat atlet bulutangkis Indonesia makin termotivasi berprestasi di Olimpiade 2020.

Greysia Polii dkk. disingkirkan dari All England pada Rabu (17/3/2021) lalu. Tim bulutangkis Indonesia gagal berlaga akibat berada satu pesawat dengan penumpang yang positif COVID-19.

Advertisement

Ketika itu, Tim Merah Putih menumpang pesawat Turkish Airlines dari Istanbul menuju Birmingham, Sabtu (13/3/2021). Akibatnya, atlet, pelatih, dan ofisial bulutangkis Indonesia diminta National Health Service (NHS) untuk menjalani karantina mandiri sampai 23 Maret 2021.

Akibat dicoretnya Tim Indonesia dari All England membuat pencinta olahraga bulutangkis di Indonesia murka. Tak hanya itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, turut kecewa atas keputusan BWF, yang dianggap melakukan diskriminasi kepada tim bulutangkis Indonesia.

Rentetan protes dan kritikan yang dilayangkan Indonesia mendapat respons dari BWF. Presiden BWF, Poul-Erik Hoyer Larsen, akhirnya meminta maaf kepada Presiden Jokowi dan juga masyarakat Indonesia atas kejadian di All England 2021

Sementara itu, Tim Bulutangkis Indonesia akhirnya tak perlu menjalani karantina hingga 23 Maret. Setelah adanya koordinasi yang baik antara PBSI, KBRI, Kementrian Luar Negeri, dan Kemenpora dengan pemerintah Inggris, Tim Merah Putih bisa pulang dan tiba di Tanah Air pada Senin (22/3/2021) pukul 20.00 WIB.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Pengaruhi Undian Olimpiade

Ganda Putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, melakukan selebrasi usai menaklukkan wakil Thailand, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai, pada laga Thailand Terbuka, Minggu (17/01/2021). Greysia/Apriyani mengalahkan pasangan tuan rumah dengan skor 21-15, 21-12. (AFP/BADMINTON ASSOCIATI

Greysia Polii yang berduet dengan Apriyani Rahayu di nomor ganda putri mengaku kecewa tidak bisa tampil di All England 2021. Menurutnya, hasil di All England bakal menentukan posisi saat pengundian Olimpiade 2020 mendatang.

"All England ini tidak termasuk dalam rangking Olimpiade, tetapi mungkin berpengaruh pada seed (posisi saat undian) kami nanti di Olimpiade. Sebagian besar dari kami sudah lolos ke Olimpiade, jadi pentingnya turnamen All England ini untuk seed kami nanti pada saat drawing," jelas Greysia.

"All England ini adalah pertandingan prestisius dan salah satu turnamen terbesar bulutangkis di dunia, jadi tentu saja kami ingin berprestasi di All England tersebut," lanjutnya ketika baru tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

 

3 dari 3 halaman

Jadi Pelecut

Pebulutangkis Indonesia, Greysia Polii, berolahraga ringan di lorong kamar Hotel Crowne Plaza Birmingham City Centre, Inggris, Senin (15/3/2021). (PBSI)

Meski begitu Greysia Polii tak ingin terus menerus larut dalam kesedihan gagal tampil di All England 2021. Baginya dan seluruh atlet bulutangkis nasional, kegagalan tersebut justru menjadi pelecut untuk menorehkan prestasi di ajang Olimpiade 2020.

"Kami sudah melupakan kegagalan di All England, dan kini masih ada tiga turnamen yang akan kami jalani lagi (India Open, Malaysia Open, Singapore Open) dan harus fokus sebelum Olimpiade," kata Greysia.

"Justru kegagalan ini adalah tempaan dan ujian yang bagus bagi kami semua, karena kami dikasih tantangan bagaimana bisa lebih beprestasi lagi di Olimpiade mendatang. Jadi saya rasa ini hal yang positif setelah kami merenung, saya merasa bangga menjadi salah satu dari tim. Jadi ini menjadi kesempatan bagi kami untuk menjadi lebih baik lagi di Olimpiade nanti," tuturnya.