Bola.com, Jakarta - Pergantian manajer Chelsea dari Frank Lampard ke Thomas Tuchel ternyata cukup membuat Ben Chilwell mengalami nasib yang kontras di Stamford Bridge. Saat ini Chilwell harus berjuang keras untuk bisa mendapatkan tempat di starting XI The Blues.
Ben Chilwell baru bergabung bersama Chelsea pada Juli 2020. Ia dibeli dari Leicester City dengan harga 56 juta euro, harga yang cukup mahal untuk seorang pemain berposisi sebagai bek sayap.
Pemain berusia 24 tahun itu menjadi andalan di sisi sayap kiri pertahanan saat Frank Lampard masih menjadi manajer Chelsea. Bahkan sebelum Frank Lampard dipecat, Ben Chilwell sudah 22 kali bermain bersama The Blues dalam setengah musim.
Namun, kini nasib Ben Chilwell berubah. Ia tidak lagi menjadi pemain yang secara reguler tampil bersama The Blues sejak Thomas Tuchel datang menangani Chelsea.
Video
Kesulitan Ben Chilwell setelah Thomas Tuchel Datang
Pergantian manajer tim dari Frank Lampard ke Thomas Tuchel memang memberikan dampak terhadap menit bermain Ben Chilwell di Chelsea.
Sebab Tuchel beberapa kali memilih untuk memainkan Marcos Alonso yang sudah tidak dilirik oleh Lampard lagi.
Selain persaingan dengan Marcos Alonso, Ben Chilwell juga harus beradaptasi dengan formasi baru yang diterapkan Tuchel, yaitu 3-4-2-1. Chilwell belum terbiasa dengan formasi tersebut dan perlu waktu untuk beradaptasi.
"Saya bekerja keras dalam latihan dan memasuki pertandingan, saya mengajukan banyak pertanyaan, di mana saya harus berada. Jadi saya bisa meningkat dan mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk bermain dengan peran itu," ujarnya.
Sejauh ini, Ben Chilwell baru tampil dalam tujuh dari total 14 pertandingan yang dijalani Chelsea bersama Thomas Tuchel. Sementara itu, Alonso tampil dalam sembilan laga.
Persaingan Ketat
Ben Chilwell kini dihadapkan kepada persaingan ketat dengan Marcos Alonso di Chelsea. Jika pada era Lampard dia bisa mendapat jaminan tampil secara reguler, kini Tuchel membuka lebar persaingan antara Chilwell dan Alonso.
"Sementara itu, ketika Anda memiliki dua atau tiga pemain di setiap posisi yang dapat melakukan peran berbeda dan memiliki kekuatan berbeda, itu membuat semua orang berlatih lebih keras," kata Chilwell.
"Itulah yang kemudian menciptakan gebrakan yang bagus di sekitar posisi kami," tutup Chilwell.
Sumber: The Telegraph via Goal International
Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, published 23/3/2021)