Bola.com, Jakarta - Arema FC tersingkir dari Piala Menpora 2021. Catatan ini menambah buruk perjalanan tim dari Malang itu di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah.
Stadion Manahan yang jadi venue penyisihan Grup A, seakan jadi tempat yang menakutkan bagi skuat Arema FC. Banyak kisah kegagalan Arema terjadi di arena yang sudah direnovasi per 2020.
Menariknya, kegagalan-kegagalan tersebut kerap terjadi pada ajang turnamen, bukan liga. Seperti kalah di Final Copa Indonesia 2010, semifinal Inter Island Cup 2012, semifinal Piala Presiden 2015 dan perempat final Piala Presiden 2018.
Sebenarnya di Piala Menpora, Ahmad Alfarizi dkk ingin memperbaiki catatan itu. Pelatih sementara Arema, Kuncoro juga menekankan agar pemainnya tidak mempedulikan mitos buruk di Solo.
"Catatan jelek kan di stadion lama. Setelah renovasi saya harap tidak ada lagi mitos itu," kata pemain senior Arema, Dendi Santoso.
Namun harapan itu tak terkabul. Meski sudah direnovasi, Stadion Manahan tetap angker bagi Arema FC. Mereka jadi juru kunci Grup A Piala Menpora 2021 dengan raihan satu poin 'berkat' sekali imbang dan dua kali kalah.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Tidak Mau Jadi Alasan
Arema FC tak ingin kegagalannya di Piala Menpora 2021 dikaitkan dengan mitos Stadion Manahan. Faktor utamanya dari persiapan, Arema tak maksimal.
Pemain baru lengkap 4 hari sebelum turnamen digelar, dan pelatih Kuncoro merasa hal ini paling rasional. "Kami tidak ingin mencari alasan. Tidak ada hubungannya hasil di Piala Menpora dengan stadion. Hanya mitos. Kalau dipercaya takutnya malah jadi sugesti. Jadi lupakan, main dimanapun sama saja."
Musim ini, Stadion Manahan, Solo jadi salah satu venue Liga 1. Karena Bhayangkara FC, menggunakannya sebagai kandang barunya. Akan merugikan jika pemain Arema tersugesti dengan mitos di hasil buruk di Stadion Manahan.