Bola.com, Jakarta - Jelang seri kedua MotoGP Doha di Sirkuit Losail, Qatar, akhir pekan ini, Valentino Rossi memberikan sindiran kepada pembalap pabrikan KTM, Brad Binder.
Secara khusus Valentino Rossi mengkritik gaya balap Brad Binder yang menurutnya agresif dan tidak mempedulikan lawan.
Ditanya soal kritik dari Valentino Rossi, Brad Binder menjawabnya dengan santai. Dia justru balik menyindir pembalap paling senior itu di kelas MotoGP dengan kata-kata: terlalu sensitif.
"Sebenarnya saya punya 2 momen hampir clash dengannya. Satu kali di Austria (tahun 2020), saat itu kami berdua benar-benar keluar jalur. Jadi saya pikir setelah kedua kalinya (pekan lalu), wajar jika dia merasa sedikit kesal," Brad Binder menuturkan.
"Tetapi sebenarnya, dalam 2 momen itu saya juga tidak menyentuhnya sama sekali. Saya pikir dia yang mungkin sensitif."
"Saya merasa tidak melakukan kesalahan apapun. Saya pergi ke sampingnya, saya mulai mengerem dan dia yang melepaskan rem dan ingin menutup jalur balap. Jadi saya pun melepas remnya, begitulah ceritanya," lanjut pembalap yang sempat merasakan satu kemenangan di MotoGP 2020 itu.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Sindiran Valentino Rossi
Awalnya Valentino Rossi ditanya soal persaingan dengan Brad Binder ketika turun pada balapan MotoGP Qatar, akhir pekan lalu.
Dia ditanya apakah ada perbedaan intensitas saat memperebutkan posisi secara ketat tapi untuk posisi di luar sepuluh besar. "Bagi saya, itu tidak terlalu bergantung pada posisi tetapi dari (melawan) pembalap yang berbeda," kata pembalap berusia 42 tahun itu.
Kemudian Valentino Rossi mengkritik gaya balap Brad Binder yang menurutnya agresif dan tidak mempedulikan lawan.
"Anda memiliki banyak pembalap yang (gaya balap) lebih bersih dan menghormati lawan mereka. Sebaliknya Anda juga memiliki beberapa pembalap lain seperti Binder yang berkendara lebih keras dan tidak peduli dengan lawannya," kata Valentino Rossi.
"Jadi jika Anda mencoba menutup libe, dia melepaskan rem dan jika Anda tidak bergerak, dia akan membuat Anda keluar dari trek. Tapi sekarang seperti ini. Rasa hormat adalah kata yang terlalu besar."
"Tapi sulit untuk memahami batasannya, karena biasanya di masa lalu terkadang Anda menyentuh pembalap lain tetapi Anda berusaha untuk tidak melakukannya. Sekarang beberapa pembalap hanya memikirkan balapan mereka sendiri, bukan tentang yang lain," lanjutnya.
Baca Juga
Deretan Pemain Anyar di Timnas Indonesia yang Bisa Bawa Perbedaan Vs Jepang dan Arab Saudi: Bikin Kedalaman Skuad Garuda Bertambah
Pertempuran Antarlini Persija vs Madura United di BRI Liga 1: Manfaatkan Kelelahan Laskar Sape Kerrab
5 Fakta Menarik Ivar Jenner: Gelandang Andalan Timnas Indonesia, Mengalir Darah Wong Jember