Bola.com, Jakarta - Liverpool mendapatkan hasil yang mengecewakan di laga leg pertama babak perempat final Liga Champions pada Rabu (7/4/2021). Klub asuhan Jurgen Klopp tersebut kalah secara mengenaskan di tangan Real Madrid dengan skor 1-3.
Banyak yang mengklaim kalau Liverpool tampil buruk pada laga tersebut, terutama di babak pertama. Dan terbukti, juara bertahan Premier League itu tertinggal dua gol sebelum babak pertama usai lewat aksi Vinicius Junior dan Marco Asensio.
The Reds, julukannya, mencoba mengejar ketertinggalan dan sukses mencetak gol lewat Mohamed Salah di awal babak kedua. Sayangnya, mereka tak mampu menghalangi Vinicius Junior untuk mencetak gol keduanya dan membuat Madrid menang 3-1.
Ketika mengetahui hasil akhirnya, beberapa fans Liverpool tidak terlihat khawatir. Mereka percaya kalau tim kesayangannya bisa membalikkan situasi di leg kedua seperti pada musim-musim sebelumnya.
Namun, apakah Liverpool selalu bisa bangkit setelah kalah di leg pertama pada kompetisi Eropa? Sebelum membuat kesimpulan, ada baiknya menyimak fakta=fakta Liverpool comeback yang dirangkum oleh Planet Football dan disadur oleh Bola.net berikut ini.
Video
Atletico Madrid - 2020
Dengan status juara bertahan, Liverpool berniat untuk kembali melaju hingga ke final dan memenangkan Liga Champions pada musim 2018/19. Tantangan pertama mereka di fase grup adalah Atletico Madrid yang dikenal sulit untuk dikalahkan.
Leg pertama diselenggarakan pada bulan Februari 2020 di markas Los Rojiblancos, Wanda Metropolitano. Pertandingan yang berjalan ketat nan sengit itu berakhir dengan skor 1-0 untuk Atletico berkat gol cepat Saul Niguez di menit ke-4.
Di leg kedua, Liverpool memaksa pertandingan berlanjut hingga ke babak perpanjangan waktu lewat gol Giorginio Wijnaldum di menit ke-43. Dan pada awal extra time, mereka mencetak gol keduanya melalui aksi Roberto Firmino.
Comeback sudah ada di depan mata sampai memasuki menit ke-97. Perlahan, Atletico mengejar. Marcos Llorente sukses mencetak dua gol di babak pertama extra time, dan gol dari Alvaro Morata mengakhiri harapan the Reds melaju ke perempat final.
Barcelona - 2019
Ini adalah momen terepik yang pernah dialami oleh Liverpool. Sebelum merengkuh trofi Liga Champions, mereka sempat nyaris tersingkir ketika menghadapi Barcelona di babak semifinal.
Publik meragukan kans Liverpool melaju ke final setelah menelan kekalahan telak di leg pertama dengan skor 0-3. Tetapi, keajaiban datang pada pertemuan kedua di mana Liverpool mengalahkan Barcelona dengan skor telak 4-0.
Kemenangan the Reds diawali gol cepat Divock Origi pada menit ke-7. Liverpool sudah unggul tiga gol saat pertandingan berjalan selama 56 menit berkat berkat Brace Giorginio Wijnaldum. Origi mencetak gol lagi di menit ke-79 dan mengantarkan Liverpool ke babak final.
Villarreal - 2016
Liverpool pernah berada di situasi kritis ketika bertemu Villarreal dalam babak semifinal Liga Europa tahun 2016. Di pertemuan pertama, the Reds tumbang dengan skor tipis 0-1 setelah Adrian Lopez mencetak satu-satunya gol pada masa injury time.
Membalikkan situasi dalam keadaan tertinggal satu gol sejatinya bukan perkara yang terlalu sulit untuk dilakukan, dan Liverpool berhasil membuktikannya. Pada leg kedua yang digelar di Anfield, mereka keluar sebagai pemenang dengan skor telak 3-0.
Kemenangan Liverpool dibuka oleh gol bunuh diri Bruno Soriano pada menit ke-7. Lalu, gol keduanya didapatkan pada menit ke-63 melalui aksi Daniel Sturridge. Adam Lallana memastikan langkah the Reds ke babak final dengan gol Adam Lallana di menit ke-81.
Zenit St Petersburg - 2013
Liverpool bertemu dengan Zenit St Petersburg pada babak 32 besar Liga Europa tahun 2013 lalu. Pada pertemuan pertama, Liverpool yang kala itu masih diasuh Brendan Rodgers menelan kekalahan dengan skor 0-2.
Ketertinggalan dua gol membuat kans Liverpool untuk melaju ke babak berikutnya semakin kecil. Apalagi ditambah dengan gol yang dicetak Hulk pada menit ke-13 saat the Reds kembali menghadapi Zenit di leg kedua.
Dua gol dari Luis Suarez dan Joe Allen membuat Liverpool keluar sebagai pemenang dengan skor 3-1. Agregat berubah jadi imbang 3-3, tapi Liverpool tetap dinyatakan tersingkir lantaran kalah dari agresivitas gol tandang.
Braga - 2011
Pada 2011, Liverpool dihadapakan dengan Sporting Braga di babak 16 besar Liga Europa. The Reds yang kala itu diperkuat oleh pemain seperti Pepe Reina, Joe Cole hingga Dirk Kuyt dipercaya mampu keluar sebagai pemenang.
Namun ekspektasi publik runtuh ketika mereka, yang memiliki komposisi pemain lebih baik di atas kertas dibandingkan Braga, malah kalah dengan skor 0-1 pada leg pertama. Kekalahan itu memperkecil harapan hidup the Reds di Liga Europa.
Akan tetapi, seperti yang telah dijabarkan pada poin lain di atas, satu gol bukanlah selisih yang sulit untuk dikejar. Meski begitu, Liverpool tetap gagal melaju ke perempat final setelah bermain imbang dengan skor 0-0 pada pertemuan kedua.
Sumber: Planet Football
Disadur dari: Bola.net (Yaumil Azis, published 8/4/2021)
Baca Juga