Bola.com, Jakarta - Masalah antara lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan, dengan Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) mulai menemukan titik terang. Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) bersedia mencari jalan tengah antara Eko dan PABSI soal pelatih demi memuluskan langkah Merah Putih merengkuh medali di Olimpiade Tokyo, 23 Juli-8 Agustus.
Eko Yuli Irawan dan PB PABSI mengalami kesalahpahaman terjadi sejak Januari lalu akibat masalah pelatih. Eko meminta PABSI mengundang pelatih, Lukman, yang kini berada di Thailand. Namun, PB PABSI memiliki pertimbangan sendiri untuk tidak memenuhi permintaan tersebut. Lukman adalah mantan pelatih di pelatnas angkat besi.
Puncaknya Eko memutuskan meninggalkan Pelatnas Kwini, Jakarta, saat tahu PB PABSI membatalkan komitmen untuk memanggil Lukman sebagai pelatihnya.
Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Ferry Kono mengatakan pihaknya akan membantu memecahkan masalah Eko dan PB PABSI. Maret lalu, NOC Indonesia telah bertemu dengan PB PABSI dan Eko secara terpisah.
“Kita harus mencari solusi. Apalagi yang patut disyukuri berdasarkan koordinasi NOC Indonesia, PABSI, dan Eko disimpulkan memang selama ini tak ada yang dikeluarkan dari pelatnas. Eko juga sudah sepakat berlatih kembali,” ujar Ferry di Jakarta, Kamis (8/4/2021).
Setelah melihat sudut pandang keduanya, Ferry mengatakan, NOC Indonesia memutuskan akan memanggil Lukman, pelatih yang diinginkan Eko untuk melatih dirinya.
“Dalam minggu ini, NOC Indonesia akan mengirim surat undangan kepada Coach Lukman untuk membantu melatih Eko. Jika kemudian Eko menjalani latihan terpisah itu masalah teknis. Sebab, kami harus tahu Eko juga tetap ditangani dan mendapat program dari pelatih untuk persiapan menuju Olimpiade Tokyo,” kata Ferry di Jakarta, Kamis (8/4/2021), melalui rilis yang diterima Bola.com dari NOC Indonesia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Bakal Cari Sponsor
Lukman adalah pelatih yang mengantarkan Eko merebut medali perunggu di Olimpiade 2008 Beijing dan Olimpiade 2012 London. Saat ini, Lukman menjadi pelatih angkat besi Thailand.
Namun, lifter Negeri Gajah Putih dipastikan tak akan tampil di Olimpiade karena Federasi Angkat Besi Amatir Thailand (TAWA) sedang menjalani sanksi larangan bertanding hingga 7 Maret 2022.
Terkait pembiayaan, Ferry mengatakan NOC Indonesia bakal bergerak mencari sponsor guna memenuhi kebutuhan permintaan pelatih bagi Eko menuju Olimpiade Tokyo. Eko harus segera fokus berlatih mengingat sudah dalam posisi aman turun di kelas 61 kg putra pada Olimpiade Tokyo nanti.
Dilansir di laman Fedrasi Angkat Besi Internasional (IWF) pada 8 April, Eko menempati ranking dua klasemen “Road to Tokyo” dengan 4.162,7503 poin dan total angkatan terbaik 317 kg. Ia terpaut tipis dari La Fabin (China) di puncak klasemen dengan 4.387,4657 poin dan total angkatan terbaik 318 kg.
Perburuan poin “Road to Tokyo” cabang olahraga angkat besi ditutup 31 Mei 2021 dan hanya delapan lifter terbaik yang bisa tampil di Negeri Sakura. Dengan catatan, satu negara hanya boleh menurunkan satu lifter di setiap kelas.
NOC Indonesia, kata Ferry, perlu berkomunikasi terlebih dahulu dengan Lukman terkait komitmennya menangani Eko. Jika Lukman bersedia, NOC Indonesia bakal membuat perjanjian tertulis dengan Eko dan pelatihnya.
“Eko Yuli Irawan harus fokus memenuhi target medali Olimpiade, tak boleh ada drama, politik, dan lain-lain. Sementara Coach Lukman, kami minta untuk membuat Eko tampil maksimal dan fokus menurunkan berat badan.”
Target Eko Yuli di Olimpiade
Eko memiliki target tinggi di Olimpiade Tokyo, yakni membawa pulang medali emas. Pada penyelenggaraan Olimpiade terakkhir di Rio de Janeiro (2016), Eko belum bisa menuntaskan penantian tersebut. Ia dipaksa puas merebut medali perak di kelas 62 kg putra.
Eko mengaku sangat bersyukur karena NOC Indonesia telah memberikan respon cepat untuk membantunya mempersiapkan diri menuju Olimpiade Tokyo. Ia berjanji berusaha maksimal memenuhi komitmen membawa pulang medali emas dari Negeri Sakura.
“Saya sangat berterima kasih atas bantuan NOC Indonesia, mulai ketua umum (Raja Sapta Oktohari), sekjen (Ferry Kono), dan komisi-komisi lainnya. Sebenarnya bagi saya diberi garansi bisa tetap tampil di Olimpiade sudah cukup, tetapi langkah NOC Indonesia yang mau mengakomodir kedatangan Pak Lukman untuk menjadi pelatih sungguh sangat saya apresiasi,” kata Eko.
Saat awal pekan ini, Eko sudah memulai latihan mandiri di Empire Fit Club, GBK, Jakarta dengan program yang diberikan Lukman dari Thailand. Untuk memudahkan akses berlatih, Eko akan tinggal di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta.
“Bagi saya yang terpenting saat ini adalah fokus persiapan Olimpiade. Saya sudah diakomodir oleh NOC Indonesia, saya juga tidak mau mengecewakan mereka dan Merah Putih. Terlebih, medali emas sudah menjadi target saya pribadi dan Olimpiade Tokyo menjadi kesempatan terakhir saya mengingat usia saya yang tak lagi muda,” ujar Eko.