Demi Medali Olimpiade Tokyo, NOC Indonesia Cari Jalan Tengah untuk Eko Yuli dan PB PABSI soal Pelatih

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 08 Apr 2021, 22:12 WIB
Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan, saat berlaga pada Asian Games di JIExpo, Jakarta, Selasa, (21/8/2018). Eko Yuli berhasil menyumbang medali emas angkat besi putra kelas 62kg. (Bola.com/Peksi Cahyo)

Bola.com, Jakarta - Masalah antara lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan, dengan Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi  Seluruh Indonesia (PB PABSI) mulai menemukan titik terang. Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) bersedia mencari jalan tengah antara Eko dan PABSI soal pelatih demi memuluskan langkah Merah Putih merengkuh medali di Olimpiade Tokyo, 23 Juli-8 Agustus.

Eko Yuli Irawan dan PB PABSI mengalami kesalahpahaman terjadi sejak Januari lalu akibat masalah pelatih. Eko meminta PABSI mengundang pelatih, Lukman, yang kini berada di Thailand.  Namun, PB PABSI  memiliki pertimbangan sendiri untuk tidak memenuhi permintaan tersebut. Lukman adalah mantan pelatih di pelatnas angkat besi.  

Advertisement

Puncaknya Eko  memutuskan meninggalkan Pelatnas Kwini, Jakarta, saat tahu PB PABSI membatalkan  komitmen untuk memanggil Lukman sebagai pelatihnya. 

Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Ferry Kono mengatakan pihaknya akan membantu  memecahkan masalah Eko dan PB PABSI. Maret lalu, NOC Indonesia telah bertemu dengan  PB PABSI dan Eko secara terpisah.  

“Kita harus mencari solusi. Apalagi yang patut disyukuri berdasarkan koordinasi NOC  Indonesia, PABSI, dan Eko disimpulkan memang selama ini tak ada yang dikeluarkan dari  pelatnas. Eko juga sudah sepakat berlatih kembali,” ujar Ferry di Jakarta, Kamis (8/4/2021). 

Setelah melihat sudut pandang keduanya, Ferry mengatakan, NOC Indonesia memutuskan  akan memanggil Lukman, pelatih yang diinginkan Eko untuk melatih dirinya. 

“Dalam minggu ini, NOC Indonesia akan mengirim surat undangan kepada Coach  Lukman untuk membantu melatih Eko. Jika kemudian Eko menjalani latihan terpisah  itu masalah teknis. Sebab, kami harus tahu Eko juga tetap ditangani dan mendapat  program dari pelatih untuk persiapan menuju Olimpiade Tokyo,” kata Ferry di  Jakarta, Kamis (8/4/2021), melalui rilis yang diterima Bola.com dari NOC Indonesia. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Bakal Cari Sponsor

Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan. (NOC Indonesia)

Lukman adalah pelatih yang mengantarkan Eko merebut medali perunggu di  Olimpiade 2008 Beijing dan Olimpiade 2012 London. Saat ini, Lukman menjadi  pelatih angkat besi Thailand.

Namun, lifter Negeri Gajah Putih dipastikan tak akan  tampil di Olimpiade karena Federasi Angkat Besi Amatir Thailand (TAWA) sedang  menjalani sanksi larangan bertanding hingga 7 Maret 2022. 

Terkait pembiayaan, Ferry mengatakan NOC Indonesia bakal bergerak mencari  sponsor guna memenuhi kebutuhan permintaan pelatih bagi Eko menuju Olimpiade  Tokyo.  Eko harus segera fokus berlatih mengingat sudah dalam posisi aman  turun di kelas 61 kg putra pada Olimpiade Tokyo nanti. 

Dilansir di laman Fedrasi Angkat Besi Internasional (IWF) pada 8 April, Eko  menempati ranking dua klasemen “Road to Tokyo” dengan 4.162,7503 poin dan total  angkatan terbaik 317 kg. Ia terpaut tipis dari La Fabin (China) di puncak klasemen  dengan 4.387,4657 poin dan total angkatan terbaik 318 kg.  

Perburuan poin “Road to Tokyo” cabang olahraga angkat besi ditutup 31 Mei 2021 dan  hanya delapan lifter terbaik yang bisa tampil di Negeri Sakura. Dengan catatan, satu  negara hanya boleh menurunkan satu lifter di setiap kelas. 

NOC Indonesia, kata Ferry, perlu berkomunikasi terlebih dahulu dengan Lukman  terkait komitmennya menangani Eko. Jika Lukman bersedia, NOC Indonesia bakal  membuat perjanjian tertulis dengan Eko dan pelatihnya. 

“Eko Yuli Irawan harus fokus memenuhi target medali Olimpiade, tak boleh ada drama, politik,  dan lain-lain. Sementara Coach Lukman, kami minta untuk membuat Eko tampil  maksimal dan fokus menurunkan berat badan.” 

 

 

3 dari 3 halaman

Target Eko Yuli di Olimpiade

Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan, mempersembahkan medali emas SEA Games 2019 dari nomor 61 kg dengan total angkatan 309 kg, Senin (2/12/2019). (Bola.com/Muhammad Iqbal Ichsan)

Eko memiliki target tinggi di Olimpiade Tokyo, yakni membawa pulang medali emas.  Pada penyelenggaraan Olimpiade terakkhir di Rio de Janeiro (2016), Eko  belum bisa menuntaskan penantian tersebut. Ia dipaksa puas merebut medali perak  di kelas 62 kg putra.  

Eko mengaku sangat bersyukur karena NOC Indonesia telah  memberikan respon cepat untuk membantunya mempersiapkan diri menuju  Olimpiade Tokyo. Ia berjanji berusaha maksimal memenuhi komitmen  membawa pulang medali emas dari Negeri Sakura. 

“Saya sangat berterima kasih atas bantuan NOC Indonesia, mulai ketua umum (Raja  Sapta Oktohari), sekjen (Ferry Kono), dan komisi-komisi lainnya. Sebenarnya bagi  saya diberi garansi bisa tetap tampil di Olimpiade sudah cukup, tetapi langkah NOC  Indonesia yang mau mengakomodir kedatangan Pak Lukman untuk menjadi pelatih  sungguh sangat saya apresiasi,” kata Eko.

Saat awal pekan ini, Eko sudah memulai latihan mandiri di Empire Fit Club, GBK,  Jakarta dengan program yang diberikan Lukman dari Thailand. Untuk memudahkan  akses berlatih, Eko akan tinggal di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta. 

“Bagi saya yang terpenting saat ini adalah fokus persiapan Olimpiade. Saya sudah  diakomodir oleh NOC Indonesia, saya juga tidak mau mengecewakan mereka dan  Merah Putih. Terlebih, medali emas sudah menjadi target saya pribadi dan Olimpiade  Tokyo menjadi kesempatan terakhir saya mengingat usia saya yang tak lagi muda,”  ujar Eko.