Bola.com, Kediri - Pelatih Persik Kediri, Joko Susilo, tengah mengalami episode yang tidak menyenangkan. Tak hanya mendapatkan protes dari pendukung Persik, sang pelatih juga salah mengucapkan slogan untuk Kediri.
Ketika tim Persik Kediri pulang dari pentas Piala Menpora 2021 di Bandung dan tiba di mes pemain, Kamis (8/4/2021), rombongan mendapatkan sasmbutan dari puluhan suporter yang melakukan demonstrasi.
Penggemar Macan Putih ini tak hanya melakukan orasi, tapi juga membentangkan spanduk yang berisi protes atas kinerja tim yang kurang memenuhi harapan publik. Mereka juga menuntut siapa pun yang hatinya tidak ada di Persik, lebih baik mundur.
Tragedi pun terjadi saat Joko Susilo mendapatkan giliran menyampaikan pidato. Pelatih yang dibesarkan namanya di Arema ini salah ucap alias keseleo lidah ketika mengucapkan slogan "Kediri Sasaji", yang seharusnya adalah "Kediri Djayati".
"Mohon saya minta maaf kepada Persikmania dan warga Kediri atas salah ucap tadi. Demi Allah, itu murni kesalahan saya, bukan niat saya sengaja melakukan itu," ujar pelatih Persik Kediri itu.
Video
Menyesali Kekhilafan
Akibat kesalahan tersebut, Joko Susilo mengaku menyesal dan pikirannya tidak tenang ketika tiba di rumah kontrakannya. "Kekhilafan itu sangat mengganggu saya. Saya tahu slogan atau moto itu sebuah kehormatan bagi Kota Kediri," ujarnya.
Tak ada maksud membela diri, Joko Susilo mengakui bahwa kondisi fisik yang kelelahan selama perjalan Bandung menuju Kediri cukup membuatnya tidak fokus sehingga kesalahan pun dilakukannya saat mengucapkan slogan tersebut.
"Saya dan anak-anak lelah dalam perjalanan. Saya juga tidak menyangka kalau ada demo. Sebagai pelatih kepala, saya harus menyambut Persikmania. Meski risikonya adalah saya salah ucap tadi," ujar pelatih Persik Kediri itu.
Salah Ucap yang Jadi Viral
Rekaman video Joko Susilo salah ucap itu pun viral di akun-akun media sosial Kediri. Tanggapan-tanggapan miring pun berseliweran tak terkendali. Komentar publik di medsos itu pun dikaitkan dengan tuntutan loyalitas kepada tim Persik Kediri.
Ujungnya, Persikmania pun menilai salah ucap itu bukti hati Joko Susilo masih di Arema, bukan untuk Persik. Apalagi sejak 2003, Persik dan Arema musuh bebuyutan di sepak bola Indonesia.
"Saya profesional. Saya bekerja untuk Persik. Setiap orang punya kisah hidup pribadi. Saya lama di Arema, mulai dari menjadi pemain hingga pelatih. Jadi saya mohon kita saling menghormati kehidupan masing-masing. Dulu saya memang di Arema, sekarang faktanya saya di Persik," ucapnya.