Bola.com, Sleman - Prestasi menawan ditunjukkan PSS Sleman di ajang Piala Menpora 2021. Di luar dugaan tim berjuluk Laskar Sembada mampu melaju jauh hingga babak semifinal dan bertemu Persib Bandung.
Akan tetapi, PSS Sleman memiliki pekerjaan rumah yang cukup genting. Tim ini masih berpredikat kontestan yang paling pelit untuk urusan mencetak gol. PSS lolos ke semifinal dengan torehan gol paling sedikit di antara kontestan lain.
Hanya tiga gol yang dilesakkan oleh PSS selama empat pertandingan di babak penyisihan. Bahkan satu di antaranya melalui titik putih dan satunya lagi lewat tendangan bebas langsung. Catatan itu kurang memuaskan bagi anak asuh Dejan Antonic.
Deretan lini depan PSS dituntut lebih tajam lagi untuk menjaring gol ke gawang lawan. Dejan Antonic perlu memaksimalkan peran pemain depannya.
Melihat komposisi PSS di ajang Piala Menpora ini, memang hanya ada dua pemain yang berposisi sebagai penyerang murni. Mereka adalah Dwi Rafi Angga dan Saddam Emiruddin Gaffar yang sama-sama masih muda.
Dejan Antonic dan para penggawanya masih memiliki waktu yang cukup untuk berbenah sebelum berjumpa Persib Bandung dalam dua kali pertemuan nanti. Bola.com membedah kekuatan lini depan PSS Sleman yang masih kurang gereget, berikut ulasannya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Mobilitas Tinggi
Stok lini depan PSS di ajang Piala Menpora memang cukup terbatas. Hanya ada beberapa pemain yang diplot sebagai penyerang murni, mengingat belum sepenuhnya skuad Elang Jawa terbentuk.
Diketahui hanya ada tiga pemain bertipe striker di PSS saat ini. Mereka adalah Saddam Emirudin Gaffar, Dwi Rafi Angga, dan Arsyad Yusgiantoro. Selebihnya adalah gelandang yang oleh pelatih Dejan Antonic digeser sedikit naik ke depan menggantikan peran striker.
Seperti Irfan Jaya yang aslinya adalah seorang winger kanan, Nicolas Velez sejatinya adalah second striker, juga sempat dijajal menjadi penyerang dalam strategi Dejan. Begitu juga Irfan Bachdim yang beroperasi di penyerang kiri, sesekali masuk sedikit ke dalam.
Namun demikian, racikan strategi PSS untuk lini depannya cukup efektif. Minimal para pemain yang ada saat ini berkarakter impresif, cepat, dan punya mobilitas tinggi. Pemain dapat diplot berpindah posisi, untuk mengancam pertahanan lawan.
Terbukti tiga gol yang dicetak PSS selama Piala Menpora berasal dari playmaker, antara dari kaki Irfan Jaya, Nicolas Velez, dan Irfan Bachdim.
Butuh Penyerang Murni dan Tajam
Melihat deretan penyerang PSS, sejatinya tim ini perlu pemain depan yang berkualitas dan tajam sebagai predator di kotak penalti. Belum ada sosok yang menjadi mesin gol, layaknya sosok Yevhen Bokhasvilli selama mengarungi musim 2019.
Bomber asal Ukraina itu memutuskan berpisah dari PSS pada awal 2021 untuk hijrah ke Liga Malaysia. Padahal Yevhen merupakan goal getter sejati PSS dengan torehan 16 gol di musim 2019.
PSS masih mencari penggantinya yang pas, meski di dalam skuad yang ada, ada satu sosok yang hampir mirip, yakni Saddam Emirudin Gaffar. Dia pemain berpostur ideal sebagai striker dan sudah mendapat jam terbang bersama Timnas Indonesia U-19 dalam berbagai pemusatan latihan di luar negeri.
Namun pengalamannya di kompetisi masih belum teruji. Dejan Antonic sudah beberapa kali memberikannya kesempatan tampil, untuk menambah pengalaman dan mengasah bakatnya. Begitu juga Arsyad Yusgiantoro, pemain warisan era pelatih Seto Nurdiyantoro yang masih kurang tajam walau punya kecepatan.
Nama lainnya adalah Dwi Rafi Angga, striker lokal yang baru saja direkrut PSS dari tim tetangga PSIM Yogyakarta. Meski berlabel striker jebolan Liga 2, ia sudah mendapatkan kesempatan tampil untuk menimba pengalaman.