Bola.com, Malang - Arema FC menyisakan satu slot pemain asing untuk posisi kiper. General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, angkat bicara soal alasan di balik keputusan tersebut.
Menurutnya, kebijakan itu tak lepas dari kesulitan Arema FC mencari sosok andalan di bawah mistar gawang menggantikan kiper andalan beberapa musim lalu, Kurnia Meiga Hermansyah.
Ruddy menyebut Arema FC sudah mengalami ketergantungan terhadap sosok Kurnia Meiga Hermansyah. Karenanya, setelah Meiga harus menepi dari lapangan hijau akibat kondisi kesehatannya, Arema FC terus mengalami permasalahan dalam mencari sosok penjaga gawang andalan.
"Pertanyaan saat ini adalah apakah ada sosok kiper lokal dengan kemampuan setara Meiga," kata Ruddy Widodo, Kamis (15/4/2021).
"Menurut kami, belum ada kiper lokal yang memiliki kualitas setara Kurnia Meiga. Karenanya, kami banting stir mencari kiper asing," sambungnya.
Arema FC bisa dikatakan tampil buruk pada ajang Piala Menpora 2021. Singo Edan gagal lolos dari fase grup setelah hanya mengoleksi satu angka dari tiga laga yang mereka lakoni.
Menyusul hasil tersebut, Arema FC langsung menggelar evaluasi. Salah satu lini yang mendapat sorotan adalah sektor penjaga gawang.
Hasil Evaluasi Pelatih Kiper
Lebih lanjut, Ruddy membeberkan hasil evaluasinya terhadap pelatih kiper Arema FC. Menurutnya, tak ada perubahan di sektor pelatih penjaga gawang Arema FC musim ini.
"Manajemen sudah memberi masukan kepada pelatih kiper," kata Ruddy.
"Kalau bisa, kiper diajak main build up, jangan hanya dilatih menghalau bola saja," sambungnya.
Rencana Arema FC mendatangkan sosok kiper asing ini hampir bisa dipastikan bakal membawa korban. Menurut Ruddy, jika kiper asing ini datang, mereka akan meminjamkan satu penjaga gawang yang ada di tim tersebut saat ini.
"Ada rencana untuk meminjamkan seorang penjaga gawang yang kami miliki saat ini," papar Ruddy.
"Jika kiper asing ini datang, kami akan memiliki lima penjaga gawang. Nah, satu di antaranya akan kami pinjamkan," ujar Ruddy.
Disadur dari: Bola.net (Penulis Dendy Gandakusumah/Editor Serafin Unus Pasi, published 15/4/2021)